Sosok Mbah Sumbuk, Jemaah Haji Tertua 109 Tahun Asal Kebumen, Minta Lemet Setibanya di Tanah Suci
GH News May 20, 2025 01:03 AM

Sosok Mbah Sumbuk, jemaah haji tertua yang sudah tiba di Tanah Suci pada Minggu (18/5/2025) pagi. 

Jemaah haji yang berusia 109 tahun tersebut, akhirnya tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Pada kesempatan tersebut, Mbah Sumbuk mengucap rasa syukurnya.

"Alhamdulillah wes tekan kene (alhamdulillah sudah sampai sini)," kata Mbah Sumbuk.

Mbah Sumbuk yang berada di kursi roda terlihat ditemani beberapa Petugas Haji.

Mbah Sumbuk terlihat dihampiri oleh Warijan, salah satu tim Media Center Haji (MCH) yang berasal dari Kebumen. Mbah Sumbuk diketahui juga berasal dari Kebumen, kota kelahirannya. 

Warijan pun mulai berkomunikasi dengan Mbah Sumbuk.

Mbah Sumbuk bertanya kepada Warijan yang menghampirinya: "Kowe wong Kebumen, Le? (kamu orang Kebumen nak?)".

"Inggih, Mbah. Nyong asli Kebumen (Iya Mbah, saya asli Kebumen)," jawab Warijan.

Pada saat itulah, Mbah Sumbuk menanyakan kue lemet. 

"Endi lemete, Le? Kowe ngerti ora, ana lemet ora neng kene? (mana lemetnya Nak? Kamu tahu tidak ada lemet di sini?)," tanya Mbah Sumbuk, sembari melihat sekelilingnya.

Kemudian, Mbah Sumbuk mengatakan, membuat lemet itu mudah, terpenting matang pasti lemetnya enak. 

Lemet adalah penganan khas Jawa yang terbuat dari singkong dan gula merah. 

Rupanya, Mbah Sumbuk ingin sekali makan lemet. Sebab, berdasarkan informasi Sukmi (56), anak Mbah Sumbuk, ibunya saat di dalam pesawat sempat tidak mau makan. 

Hal tersebut, membuat kondisi Mbah Sumbuk sempat drop dan harus mendapat pengawasan dari tim kesehatan.

Mbah Sumbuk juga sempat mengatakan, dirinya tak bisa berjalan meski sudah sampai di Makkah. 

Warijan pun meyakinkan Mbah Sumbuk bahwa yang penting adalah kondisi sehat.

Pada momen tersebut, rupanya, tak sedikit orang yang melihat Mbah Sumbuk, perempuan asal Kebumen, Jawa Tengah, yang kini menjadi jemaah haji tertua Indonesia tahun 2025.

Mbah Sumbuk tergabung dalam kloter JKS33 dari Embarkasi JakartaBekasi. 

Ia datang bersama anaknya yang kesepuluh.

Disiapkan Bus Khusus 

Dikutip dari situs Kemenag, bus khusus dilengkapi lift hidrolik sudah disiapkan untuk Mbah Sumbuk selama perjalanan menuju Makkah. 

Kursi rodanya dapat langsung diangkat ke dalam bus tanpa perlu dipindahkan. Hal tersebut, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatannya. 

Mbah Sumbuk bukan sekadar jemaah sepuh, namun ia adalah simbol dari kekuatan niat, panjangnya harapan, dan dalamnya cinta kepada Allah. 

Berdasarkan data dari Siskohat, Nenek Sumbuk lahir di Kota Kebumen pada tahun 1916. 

Tahun ini, ia diberi kesempatan untuk berangkat haji bersama keluarga inti, yaitu anak, menantu, dan cucunya.

Keempat orang anggota keluarganya, menemani perjalanan suci Nenek Sumbuk dengan penuh doa dan kasih sayang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.