Gubernur Lemhannas Minta Aparat Tindak Tegas Ormas Preman yang Hambat Investasi
Muhammad Zulfikar May 06, 2025 04:36 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI TB. Ace Hasan Syadzily meminta aparat untuk menindak secara tegas Organisasi Masyarakat (Ormas) yang menunjukkan perilaku premanisme serta menghambat investasi.

Ace mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan iklim yang kondusif untuk investasi guna menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Selain itu juga, kata dia, guna mendorong dunia usaha agar dapat berjalan dengan baik.

"Kami tentu minta kepada para aparat untuk menindak secara tegas terhadap Ormas yang menghambat proses investasi," kata Ace.

"Karena saat ini Indonesia membutuhkan iklim yang kondusif bagi upaya membangun investasi kita dalam rangka menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan mendorong dunia usaha agar dapat berjalan dengan baik," lanjut dia.

Menurutnya, ormas-ormas yang melakukan tindakan premanisme dapat menghalangi produktivitas ekonomi di Indonesia.

Untuk itu, ia juga mendorong aparat untuk menindak ormas yang melakukan intimidasi terhadap upaya-upaya pengusaha membuka lapangan pekerjaan.

"Kami minta kepada para aparat penegak hukum untuk tegas kepada Ormas yang melakukan tindakan premanisme," pungkasnya.

Sikap Polri

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menindak oknum organisasi masyarakat (ormas) yang menghambat iklim investasi di Tanah Air. 

Polri memastikan dunia usaha terbebas dari ancaman kelompok tertentu yang menyalahgunakan nama ormas demi kepentingan pribadi atau kelompok.

Menurutnya, Korps Bhayangkara tidak mentoleransi segala bentuk hal yang mengancam investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dikutip Kamis (20/3/2025).

"Sesuai komitmen Kapolri tidak boleh ada oknum yang menggunakan nama ormas untuk melakukan pemerasan, pungutan liar, atau aksi yang merugikan dunia usaha serta menghambat investasi," ujar Brigjen Pol. Trunoyudo.

Polri menegaskan sebelum melakukan penindakan hukum, pihaknya selalu mengedepankan langkah preventif dan pre-emtif. 

Upaya tersebut dilakukan melalui sosialisasi, pembinaan, serta koordinasi dengan berbagai pihak agar ormas tidak terjebak dalam tindakan melawan hukum.

"Selain tindakan represif melalui penegakan hukum, Polri juga melakukan pendekatan preventif dan pre-emtif dengan memberikan pemahaman kepada anggota ormas agar tidak menyalahgunakan keorganisasiannya," jelas dia.

Polri juga gencar melakukan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih memahami modus-modus yang digunakan oknum tertentu untuk melakukan pemerasan atau tindakan intimidatif terhadap dunia usaha.

Polri juga mengimbau pengusaha dan masyarakat agar tidak ragu melaporkan segala bentuk pemerasan, intimidasi, atau gangguan terhadap investasi yang dilakukan oleh oknum anggota ormas tertentu.

"Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah dan melaporkan setiap bentuk gangguan terhadap investasi," tambahnya.
 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.