Manfaat Intermittent Fasting dan Efek Sampingnya, Rahasia Baru Turunkan Berat Badan Sehat dan Murah
Faza Anjainah Ghautsy May 06, 2025 06:34 PM

Grid.ID - Intermittent Fasting (IF) atau puasa intermiten kini menjadi tren baru dalam dunia kesehatan, terutama dalam hal penurunan berat badan secara alami. Metode ini disebut-sebut efektif membantu membakar lemak tanpa harus menghitung kalori ketat atau membatasi jenis makanan secara ekstrem.

Dikutip Grid.ID dari Nova.id, Intermitten Fasting (IF) merupakan puasa berselang di mana seseorang secara sadar atau sengaja melewatkan sarapan maupun makan malam. Selama periode puasa ini, kita makan sangat sedikit atau tidak sama sekali.

Namun, untuk minum masih diperbolehkan seperti air putih, kopi hitam, teh tanpa gula atau segala minuman dengan nol kalori. Hal ini karena kalori yang tinggi akan menghambat proses pembakaran lemak.

Dalam intermittent fasting terdapat aturan feeding window atau jam makan. Untuk polanya sendiri begitu beragam.

Salah satu pola intermittent fasting yaitu 'Eat Stop Eat' yang dipopulerkan oleh Brad Pilon. Pola ini melibatkan puasa selama 24 jam, tetapi hanya sekali atau dua kali dalam seminggu. Contoh implementasi pola ini misalnya seseorang terakhir makan pukul 19.00, maka hingga pukul 19.00 keesokan harinya orang itu tidak boleh makan sama sekali.

Pola lainnya yaitu pola 'Lean Gains' yang diperkenalkan oleh Marthin Berkhan. Pola ini mewajibkan kita untuk puasa selama enam belas jam, dan makan selama delapan jam.

Dikutip Grid.ID dari TribunBatam.id, penelitian menunjukkan bahwa berpuasa selama beberapa jam memiliki manfaat bagi kesehatan. Berdasarkan ahli diet bersertifikat, Gina Keatley, intermittent fasting bisa membuat seseorang mengalami defisit kalori sehingga berat badan akan turun.

Namun, sebelum melakukan intermittent fasting, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jika diperbolehkan, maka pilihlah pola intermittent fasting yang sesuai dengan kemampuan tubuh.

Manfaat Intermittent Fasting

Manfaat intermittent fasting selain untuk menurunkan berat badan juga bisa mengurangi lemak. Diet jenis ini juga ampuh mengurangi masalah kesehatan karena bisa meningkatkan glukosa dan sensitivitas insulin yang nantinya akan mengubah karbohidrat menjadi energi.

Bukan cuma itu, intermittent fasting juga bisa memperpanjang umur, lho. Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan, pembatasan kalori yang kita lakukan saat intermittent fasting bisa mengurangi peradangan dalam tubuh dan meminimalisir kematian.

Intermittent fasting juga bisa menurunkan kadar kolesterol serta mencegah penyakit diabetes. Menurut beberapa penelitian, puasa intermiten dapat meningkatkan metabolisme tubuh, menurunkan kadar insulin, dan memicu pembakaran lemak secara alami. Saat berpuasa, kadar insulin dalam darah turun secara signifikan, memungkinkan tubuh lebih mudah mengakses simpanan lemak dan mengubahnya menjadi energi.

Banyak pelaku intermittent fasting yang mengaku metode ini jauh lebih mudah diterapkan dibandingkan diet konvensional. Mereka hanya perlu menentukan jendela makan dan tidak perlu membatasi jenis makanan secara ketat, asalkan tetap memilih makanan bergizi.

Namun, keberhasilan intermittent fasting tetap bergantung pada konsistensi dan pilihan makanan saat jendela makan. Mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan justru akan menghambat manfaat dari intermittent fasting.

Efek Samping Intermittent Fasting

Selain manfaat tadi, intermittent fasting juga memiliki beberapa risiko yang tidak boleh dikesampingkan begitu saja. Dikutip Grid.id dari Tribunhealth.com, Caroline Susie, RDN, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics di Dallas, membenarkan ada sejumlah efek samping intermittent fasting.

Beberapa risiko tersebut yaitu seperti sakit kepala, kelelahan, rendah energi, mempengaruhi emosi, serta kelaparan. Namun, ini semua bisa terjadi jika melakukan diet tersebut terlalu ekstrem.

Intermittent fasting tidak diperuntukkan bagi wanita hamil dan juga menyusui. Selain itu, orang dewasa dengan usia di atas 70 tahun, orang dengan BMI rendah (kekurangan berat badan) atau mengalami riwayat gangguan makan juga tidak dianjurkan untuk melakukan jenis diet ini.

Intermittent fasting kini menjadi alternatif populer bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan tanpa harus menjalani diet ketat. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan manfaat kesehatan jangka panjang, intermittent fasting bisa menjadi gaya hidup baru yang sehat jika dilakukan dengan benar.

Namun, sebelum memulai metode ini, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk memastikan apakah intermittent cocok dengan kondisi tubuh masing-masing, ya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.