TRIBUNNEWS.COM, Banjar - Seorang pria berinisial S alias Iman (39) ditangkap setelah melakukan penganiayaan berat terhadap kedua mertuanya di Desa Sungai Pinang Baru, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Kejadian ini berlangsung pada Jumat, 25 April 2025, sekitar pukul 18.45 WITA.
Kapolres Banjar, AKBP Dr. Fadli, menjelaskan bahwa Sulaiman, yang berprofesi sebagai buruh harian lepas, menyerang mertuanya menggunakan senjata tajam jenis parang.
"Tersangka yang berprofesi sebagai buruh serabutan kerap mengandalkan bantuan dari mertuanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga," jelasnya.
Saat itu, Sulaiman datang ke rumah korban, Samsudin Nor dan istrinya, Kamalia, bersama istrinya, Rahmah.
Menurut keterangan saksi, saat berada di rumah korban, Samsudin sempat menanyakan kepada Sulaiman mengapa ia membawa parang.
Namun, pertanyaan tersebut tidak dijawab.
Tanpa diduga, Sulaiman langsung menyerang Samsudin dan Kamalia dengan parang secara membabi buta.
Istri tersangka, Rahmah, juga menjadi korban saat berusaha melerai.
Samsudin berusaha melawan dan berhasil membanting Sulaiman, namun serangan terus berlanjut hingga saksi bernama Humaidi datang dan berhasil mengamankan senjata tajam dari tangan tersangka.
Kapolres Fadli mengungkapkan bahwa motif penganiayaan ini adalah emosi dan rasa terhina yang dialami Sulaiman.
Ketegangan rumah tangga semakin memuncak ketika Rahmah mengungkapkan niat untuk pulang ke rumah orang tuanya dan mengancam tidak akan kembali jika tidak diantar.
Selain emosi, Kapolres juga menyebutkan bahwa faktor ekonomi turut menjadi pemicu tindakan brutal ini.
Sulaiman yang sering mengandalkan bantuan dari mertuanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga merasa tertekan.
Saat ini, Sulaiman dijerat dengan pasal penganiayaan berat dan terancam hukuman pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
(BanjarmasinPost.co.id/Nurholis Huda)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
