TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan travel warning kepada warga negaranya agar tidak bepergian ke Indonesia.
Dalam peringatan resmi yang dikeluarkan tersebut, pemerintah AS menyebut salah satu penyebabnya adalah meningkatnya eskalasi di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Dikutip dari US Exxpress, konflik yang terjadi di dua wilayah tersebut dianggap bisa membahayakan warga negara AS.
Pemerintah AS tidak ingin warga negaranya jadi korban tewas atau diculik.
Pemerintah AS juga mengimbau kepada warga negaranya agar menghindari kerumunan seperti aksi unjuk rasa karena bisa membahayakan keselamatan mengingat adanya aksi separatis di dua Wilayah tersebut.
Tak cuma itu, Amerika Serikat juga memberikan lampu kuning untuk seluruh wilayah Indonesia secara umum.
Saat ini, Indonesia masuk dalam kategori peringatan perjalanan level 2 yang artinya wisatawan diminta untuk lebih berhati-hati.
Level 2 itu bukan berarti Indonesia tidak aman, tapi ada sejumlah risiko yang perlu diwaspadai,seperti potensi kejahatan, kerusuhan, wabah penyakit, atau bencana alam.
Karena itu, pemerintah di sana mengimbau warganya yang tetap ingin bepergian ke Indonesia disarankan untuk selalu waspada, mengikuti perkembangan situasi, dan mematuhi anjuran dari otoritas setempat.
"Waspadai risiko yang meningkat terhadap keselamatan dan keamanan. Departemen Luar Negeri memberikan saran lebih lanjut bagi para pelancong ke wilayah-wilayah ini dalam peringatan perjalanan. Kondisi di negara mana pun dapat berubah sewaktu-waktu," tulis imbauan departemen itu.
Sejauh ini belum ada penjelasan dari Kementerian Luar Negeri RI.
Namun yang pasti, salah seorang warga Amerika Bill Gates berada di Indonesia.
Kemarin, orang terkaya dunia sekaligus pendiri Microsoft ini bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Presiden Jakarta, Rabu (7/5/2025) kemarin.
Bill Gates jjuga terlihat bersama-sama Prabowo meninjau program makan bergizi gratis (MBG) di SDN Jati 03, Pulogadung, Jakarta Timur.