WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN — Berlokasi di Kompleks Damkar, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, sebuah mini food estate terhampar luas hingga 1,6 hektar.
Bukan hanya barisan tanaman jagung yang menjulang, cabai rawit merah, pepaya California, hingga tanaman terong, juga menggantung manis di antara dedaunan.
Pantauan Warta Kota di lokasi, Kamis (8/5/2025), nampak mini food estate tersebut ditata dalam bentuk gundukkan tanah berpetak.
Gundukkan itu kemudian ditanami berbagai jenis pohon yang bernilai ekonomi tinggi.
Saat berada di lokasi, tanaman cabai di mini food estate tersebut berbuah lebat. Beberapa cabai rawit sudah berubah menjadi merah, sehingga siap dipanen.
Begitupula tanaman terong, sebagian besar sudah menghasilkan dan mulai tumbuh memanjang.
Adapun pohon jagung yang ditanam adalah jagung manis dan jagung ketan yang memiliki biji berwarna warni.
Saat Warta Kota berkunjung, area tersebut nampak baru selesai dipanen.
Begitu pula di area turus atau penyangga tanaman rambat, belum ditumbuhi lagi tanaman. Pasalnya, tim tani Kelurahan Joglo baru saja menyelesaikan panen timun suri dan labu madu dalam jumlah banyak.
Menurut Lurah Joglo, Rizki Denni Ananda, ke depan pihaknya akan menanami tanaman kacang panjang.
Uniknya, di area mini food estate ini, sejumlah Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) hingga kelompok tani (Poktan) Kelurahan Joglo, turut menanam sejumlah bawang-bawangan.
Bahkan rencananya, Rizki dan tim akan membuat semacam peternakan untuk ikan, sapi, dan lain sebagainya di lahan yang semula tidur ini.
"Lahan ini sebenarnya lahan milik Pemerintah Daerah (Pemda) yang memang lahan kosong, terus juga kemudian hutan, banyak tumbuhan liar," kata Rizki saat ditemui di lokasi, Kamis (8/5/2025).
"Kemudian kami ditugaskan oleh pimpinan mencari lahan tersebut, alhamdulillah kami ketemu di sini lahannya," imbuhnya.
Rizki berujar, pihaknya sebenarnya memiliki lahan seluas 3,4 hektare untuk mini food estate.
Namun, lahan tersebut sebagiannya masih berupa hutan yang ditanami berbagai tumbuhan liar nan lebat.
Pada 2024, pihaknya bersama PPSU setempat membabat 1,6 hektar untuk disulap menjadi area ketahanan pangan.
Menariknya, lahan tersebut merupakan satu-satunya di wilayah Jakarta Barat.
"Kami buka lahan itu selama kurang lebih sampai jadi kurang lebih 6 bulan lah. Tapi untuk membuka lahan keseluruhan sampai terbuka luas, itu 3 bulan," jelas Rizki.
Rizki menyampaikan, dari mini food estate itu, pihaknya pernah panen hingga 7,8 kuintal jagung, 32 kilogram cabai, bawang, hingga labu madu.
Kendati demikian, Rizki mengungkap jika hasil panen tersebut tidak seluruhnya dijual. Melainkan, ada yang dibagikan kepada masyarakat setempat.
Hal itu dilakukan Rizki untuk merealisasikan program pemerintah terkait ketahanan pangan.
"Sebagian lagi kami jual untuk membeli bibit sama pupuk kembali untuk penanaman, jadi bisa berlanjut," tutur dia.
Sebagai mini food estate satu-satunya, Rizki menyampaikan jika akan ada perubahan yang dilakukan pihaknya di kawasan ini. Salah satunya, membuat peternakan.
"Kami sebentar juga lagi udah buat kolam juga di sebelah sana. Nanti juga ada peternakan juga, kambing, terus sapi. Jadi kami engggak perlu lagi beli pupuk, udah tersedia semua," jelasnya.
Lebih lanjut, Rizki menjelaskan jika durasi panen antara satu tanaman dengan tanaman lainnya itu berbeda.
Namun rata-rata, panen dilukukan tiap tiga bulan sekali.
Menurut Rizki, yang membeli hasil panen tersebut bukan hanya masyarakat sekitar, melainkan juga pedagang. Pasalnya, hasil panen tersebut kerap dijual dengan harga miring.
"Jagung kemarin yang banyak 7,8 kuintal, satu bijinya Rp 2.000. Bahkan sama tukang gerobak sayur tuh ditawarnya Rp 4.000, karena kami jual memang murah," katanya.
Meski sekali panen tak mencapai jutaan rupiah, namun Rizki memastikan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat dari hasil panen tersebut.
Terlebih, bagi masyarakat yang kurang mampu.
Diceritakan Rizki, pihaknya sempat mengalami kesulitan tatkala mengelola mini food estate ini, terutama terkait ketersediaan air.
Beruntung, selain pasokan bibit dari suku dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, pihaknya juga mendapat bantuan corporte social responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI).
"Alhamdulillah kami bekerja sama dengan CSR yaitu Bank Indonesia. Kami diberikan toren, pompa air, terus juga untuk penyiramannya (dibantu)," pungkas dia.
Kini, area mini food estate di Kelurahan Joglo yang dikelola oleh kurang lebih 20 personel, akan maju dalam Lomba Kelurahan tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat.
Untuk informasi, total ada lima Kelurahan dari perwakilan Kecamatan yang akan maju untuk menampilkan keunikan wilayahnya.
Di antaranya, Kelurahan Duri Kosambi, Kelurahan Joglo, Kelurahan Jelambar, Kelurahan Kota Bambu Selatan, dan Kelurahan Kelapa Dua.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menggelar lomba Kelurahan tingkat kota mulai Senin (5/5/2025).
Pelaksanaan lomba dimulai dari proses verifikasi, dilanjutkan penilaian pemaparan, hingga verifikasi ke lapangan sebelum pengumuman pemenang.
Pembukaan lomba tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto di Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin.
Menurut Indra, pelaksanaan lomba antar kelurahan ini berbeda dari tahun sebelumnya.
"Kami mulai dengan pemaparan tiap kelurahan baru kemudian dilakukan verifikasi lapangan. Tiap kecamatan diwakili satu kelurahan," kata Indra dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/5/2025).
"Tahun ini kami ingin Jakarta Barat bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dalam lomba kelurahan tingkat Provinsi DKI Jakarta," imbuhnya.
Indra menyampaikan, perwakilan kelurahan yang mengikuti lomba ini adalah kelurahan terbaik dari masing-masing kecamatan di Jakarta Barat.
Dimana, mereka sudah mengikuti seleksi dengan ketat sesuai dengan tema lomba kelurahan tahun ini.
"Tahun ini tema lombanya ketahanan pangan. Jadi mereka yang ikut itu sudah terseleksi dengan baik, meliputi seluruh aspek yang dibutuhkan dalam penilaian lomba," jelas Indra.
Indra berharap, para peserta lomba kelurahan bisa memaparkan program unggulannya dengan baik, serius dan sedetail mungkin. (m40)