GBC Indonesia Gelar Seminar Nasional untuk Dorong Peran Strategis Sektor Bangunan dalam Pencapaian Target Iklim Nasional
GH News May 08, 2025 06:12 PM
Jakarta (ANTARA) – Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menyelenggarakan Seminar Nasional: Bangunan Hijau 2025. Acara ini berlangsung pada 25 April 2025, bertepatan dengan pameran MEGABUILD Indonesia di Jakarta International Convention Center (JICC).
Ketua Umum GBC Indonesia, Ignesjz Kemalawarta, membuka seminar dengan menekankan bahwa transformasi sektor bangunan harus menjadi bagian utama dari strategi dekarbonisasi Indonesia. Menurutnya, bangunan hijau bukan hanya soal efisiensi energi, tapi juga komitmen bersama dalam menghadapi krisis iklim. GBC Indonesia, lanjutnya, telah merancang langkah-langkah konkrit untuk tahun 2025, mulai dari memperkuat proses sertifikasi, meningkatkan edukasi, hingga membangun kolaborasi aktif dengan sektor publik dan swasta.
Sesi keynote speech menghadirkan perwakilan dari tiga kementerian: Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Ir. Dian Irawati, M.T., Direktur Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian PU, memaparkan roadmap kebijakan Bangunan Gedung Hijau (BGH) di Indonesia, termasuk target konservasi energi 25% dan konservasi air 10% sebagaimana tercantum dalam PP No. 16 Tahun 2021. Ia menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan target penurunan emisi dari sektor bangunan sebesar 36 juta ton CO₂, yang terdiri dari 3 juta ton dari gedung pemerintah, 14 juta ton dari gedung komersial, dan 19 juta ton dari rumah tinggal. Saat ini, proses peninjauan terhadap target dan luasan sertifikasi di daerah masih berlangsung.
Sahid Junaidi, S.Kom., M.M., Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dari Kementerian ESDM, menyampaikan bahwa efisiensi energi di sektor bangunan menjadi prioritas dalam strategi transisi energi nasional. Namun, tantangan masih besar, dengan masih sedikitnya gedung yang menerapkan sistem manajemen energi sesuai standar ISO 50001. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memperluas cakupan dan percepatan adopsi.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.