Teman-teman Putin Akan Datang, Drone Ukraina Buat Rusia Jengkel dengan Ganggu Lalu Lintas Bandara
Sri Juliati May 08, 2025 06:36 PM

TRIBUNNEWS.COM – Drone Ukraina bentrok dengan sistem pertahanan udara Rusia di sekitar Moskow selama tiga hari berturut-turut, termasuk pada Rabu (7/5/2025).

Serangan tersebut mengganggu lalu lintas udara di empat bandara internasional Rusia.

Dilansir POLITICO, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah menembak jatuh 524 drone dalam 24 jam terakhir di wilayah udara negara tersebut.

Sementara itu, Asosiasi Operator Tur setempat melaporkan bahwa sedikitnya 350 penerbangan mengalami penundaan atau pembatalan dalam beberapa hari terakhir, memengaruhi sekitar 60.000 penumpang.

Menurut pesan yang dikirim maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot, kepada para penumpangnya, pembatasan sementara diberlakukan sejak Selasa malam di Bandara Sheremetyevo, yang merupakan pusat penerbangan tersibuk di Rusia.

Media independen berbahasa Rusia, Meduza, juga melaporkan pesan serupa dari maskapai lain, yang menunjukkan bahwa operasi di sejumlah bandara Moskow lainnya sempat dihentikan karena aktivitas drone Ukraina.

Serangan drone ini terjadi menjelang Parade Hari Kemenangan yang akan digelar Rusia pada 9 Mei 2025.

Parade ini memperingati 80 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Menanggapi serangan tersebut, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, mengutuk pemerintahan Ukraina dan menyebut tindakannya sebagai “aksi teroris.”

29 Tamu Undangan

Mengutip Kyiv Independent, pasukan militer dari 13 negara diperkirakan akan berpawai di sepanjang Moskow.

Negara-negara tersebut adalah: Azerbaijan, Belarus, China, Mesir, Laos, Kazakhstan, Kirgistan, Mongolia, Myanmar, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Vietnam.

Selain itu, 29 pemimpin asing juga dijadwalkan hadir, termasuk dari: Armenia, Azerbaijan, Belarus, Bosnia dan Herzegovina, Brasil, Burkina Faso, China, Kongo, Kuba, Mesir, Guinea Ekuatorial, Ethiopia, Guinea-Bissau, Kazakhstan, Kirgistan, Laos, Mongolia, Myanmar, Palestina, Serbia, Slowakia, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Venezuela, Vietnam, dan Zimbabwe.

Perwakilan dari Korea Utara serta wilayah yang dikuasai Rusia seperti Abkhazia dan Ossetia Selatan juga akan hadir, bersama para menteri pertahanan dari 31 negara.

‘Gencatan Senjata’ Hari Kemenangan

Mengutip Euronews, dalam rangka melindungi dan mengamankan jalannya parade, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata mulai Kamis (8/5/2025) hingga tengah malam Minggu (11/5/2025).

Kremlin menyampaikan pengumuman ini pada 28 April, dengan klaim bahwa semua operasi militer akan dihentikan selama periode tersebut.

Rusia juga mendesak Ukraina untuk mematuhi gencatan senjata ini.

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak usulan tersebut dan menyebutnya sebagai “pertunjukan teatrikal.”

Zelenskyy juga menegaskan bahwa Ukraina tidak dapat menjamin keselamatan para pejabat asing yang berencana menghadiri acara Hari Kemenangan di Rusia.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.