Grid.ID - Seiring kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh sektor telah mengalami transformasi melalui otomatisasi dan penerapan AI. Mulai dari manufaktur, perbankan, layanan kesehatan, pendidikan, hingga industri kreatif dan media, semuanya membutuhkan talenta yang mampu memanfaatkan AI.
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini telah menjadi elemen penting dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia profesional. Bagi lulusan perguruan tinggi, kemampuan di bidang AI tidak lagi hanya menjadi nilai lebih, melainkan sudah menjadi salah satu keterampilan utama yang dicari oleh dunia industri di era digital saat ini.
Lulusan yang memiliki pemahaman dan keterampilan di bidang ini cenderung lebih siap menghadapi dinamika pasar kerja dan mampu memberikan kontribusi nyata di tengah perubahan yang terus berlangsung.
Dalam acara Halal Bihalal bersama media pada Kamis, 8 Mei 2025 di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Dr. Andrey Andoko, M.Sc menekankan bahwa semua program studi di UMN ke depannya akan difokuskan pada dua aspek utama, yaitu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan keberlanjutan (sustainability).
Menurutnya, dua fokus ini sangat relevan dengan perkembangan teknologi yang terus melaju serta pentingnya nilai-nilai keberlanjutan dalam dunia pendidikan dan riset.
“Saya harap UMN bisa terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia dengan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri yang cepat berubah. Lainnya saya harap baik skill dan riset yang ada bisa berguna bagi masyarakat dan dunia industri,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh jajaran rektorat UMN serta sejumlah perwakilan dari media undangan. Pada kesempatan tersebut, UMN mengusung tema “Inovasi Pendidikan Berkelanjutan UMN Menuju World Class University”. Acara ini juga menjadi ruang dialog antara UMN dan media terkait pengembangan dan arah kebijakan pendidikan ke depan.
Andrey juga menyampaikan rencana pembukaan program pascasarjana baru di bidang desain.
“UMN akan memiliki program studi baru untuk pascasarjana, yakni program studi Magister Desain. Melihat peminat Magister Desain yang saat ini cukup banyak, kami mencoba mendengarkan dari teman-teman yang berminat,” ucap Andrey.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Internasionalisasi, Prof. Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T., juga turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyampaikan bahwa penguatan kompetensi teknologi, khususnya AI, menjadi prioritas dalam sistem pembelajaran UMN. Hal ini tidak hanya berlaku pada program studi berbasis teknologi, tetapi juga merambah ke bidang ilmu lainnya.
“Program studi yang tidak terkait dengan AI seperti Ilmu Komunikasi, Bisnis, DKV, dan Film juga akan kami bekali mengenai AI. Menurut saya, menguasai AI bisa sebagai alat bantu dalam menjalani profesi agar dapat lebih produktif dan efisien,” ujar Friska.
Tak hanya AI, Friska juga menyoroti pentingnya membekali mahasiswa dengan pemahaman mengenai sustainability. Program studi seperti Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Komunikasi diarahkan untuk menguasai kompetensi ini, sejalan dengan meningkatnya kesadaran industri terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan.
“Saat ini UMN sedang mengikuti pemeringkatan internasionalisasi yaitu QS Asian Ranking, QS Sustainability dan THE Impact Ranking. Sebelumnya UMN meraih peringkat 128 dunia sebagai The Most Sustainable Campus dalam UI GreenMetric World University Ranking,” tambahnya.
UMN kini juga tengah bersiap mewujudkan visi sebagai World Class University melalui upaya memperoleh akreditasi internasional di seluruh program studi. Saat ini, UMN telah meraih sejumlah akreditasi seperti FIBAA, AUN-QA, dan IABEE, serta tengah memproses akreditasi internasional lainnya.
“Saya harap visi UMN sebagai universitas unggul di tingkat nasional dan internasional bisa terwujud. Serta saya harap UMN bisa terus menghasilkan lebih banyak lulusan yang menjadi entrepreneur untuk menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Friska.