Grid.ID - Pendiri Microsoft, Bill Gates baru-baru ini berkunjung ke Indonesia. Kedatangan Bill Gates ke Indonesia itu disambut oleh Presiden Prabowo pada Rabu (07/05/2025) di Istana Merdeka.
Bill Gates datang ke Indonesia untuk melakukan beberapa agenda. Salah satunya, Bill Gates diajak Presiden Jokowi untuk meninjau program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Adapun, Bill Gates dan Prabowo meninjau pelaksanaan MBG di SDN 03 Jati Pulogadung, Jakarta Timur. Setelah tiba di lokasi, Prabowo dan Bill Gates langsung menuju ke salah satu ruang kelas.
Prabowo dan Bill Gates pun tampak berbicara dengan salah satu guru. Bahkan, terdapat momen saat Prabowo menunjukkan isi kotak makanan MBG ke Bill Gates.
Setelah itu, mereka pun keliling ke sekolah tersebut. Kedatangan Bill Gates ke sekolah itu pun disambut riuh tepuk tangan para murid.
Presiden Prabowo mengatakan bahwa kedatangan Bill Gates di Indonesia salah satunya dalam rangka mendukung program MBG. Prabowo menyebut Bill Gates sudah lama ingin mengajak bertemu dirinya.
"Tanggal 7 (April) yaitu, lusa, tokoh dunia namanya bill gates akan datang ke kita minta ketemu saya. Sudah lama beliau minta ketemu, kalau tidak salah surat dari November.
"Minta ketemu antara lain mau menyatakan dukungan dan penghargaan atas MBG kita," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) dilansir dari TribunLampung.co.id.
Kedatangan Bill Gates ke Indonesia ini pun sukses jadi sorotan netizen. Banyak yang bertanya-tanya siapakah sosok Bill Gates sebenarnya.
Bantu tinjau program MBG Prabowo, lantas seperti apa profil Bill Gates? Simak penjelasannya.
Profil Bill Gates
Bill Gates merupakan tokoh bisnis yang terkenal karena mendirikan perusahaan Microsoft Corporation. Melansir Kompas.com,ia juga dikenal sebagai tokoh filantropi karena kerap menyumbangkan kekayaanya untuk amal di berbagai bidang.
Tahun 1975 menjadi momen penting yang mengubah arah hidup seorang pemuda dari Seattle, Amerika Ini. Di usia muda, Gates mengambil keputusan besar untuk meninggalkan Harvard University, salah satu kampus paling ternama di dunia.
Ia berhenti kuliah demi mewujudkan ambisinya mendirikan perusahaan perangkat lunak bersama sahabatnya, Paul Allen. Berawal dari sebuah garasi kecil, mereka mendirikan Microsoft.
Tak disangka, perusahaan ini nantinya akan membawa dampak besar dalam industri komputer global dan merevolusi cara manusia menggunakan teknologi. Ketertarikan Gates terhadap dunia komputer dimulai saat ia masih bersekolah di Lakeside School, Seattle, pada akhir tahun 1960-an.
Ketika itu, ia baru berumur 13 tahun dan mulai mengenal komputer General Electric (GE) serta bahasa pemrograman BASIC. Minatnya yang begitu kuat membuatnya mendapat izin untuk tidak mengikuti kelas matematika, agar bisa lebih fokus mendalami pemrograman.
Program pertamanya adalah permainan tic-tac-toe yang memungkinkan pengguna bermain melawan komputer. Tak hanya menciptakan program hiburan, Gates juga berkontribusi kepada sekolahnya dengan membuat sistem penjadwalan kelas secara digital.
Di sekolah inilah ia bertemu dengan Paul Allen, sosok yang kelak menjadi mitra bisnisnya. Mereka sama-sama memiliki antusiasme tinggi terhadap komputer dan sempat menciptakan Traf-o-Data, sebuah sistem analisis lalu lintas kota, ketika Gates baru menginjak usia 17 tahun.
Awal Mula Lahirnya Perusahaan Microsoft
Walaupun berhasil diterima di Harvard dengan nilai SAT yang hampir sempurna, minat Gates terhadap teknologi tak pernah surut. Di saat orang tuanya berharap ia menempuh karier sebagai pengacara, Gates justru lebih sering menghabiskan waktunya di laboratorium komputer kampus.
Di sisi lain, Paul Allen telah bekerja sebagai programmer di perusahaan teknologi bernama Honeywell. Pada tahun 1975, keduanya membaca artikel di majalah *Popular Electronics* tentang komputer mini Altair 8800.
Artikel tersebut menjadi titik penting yang mengubah arah hidup mereka. Mereka segera menghubungi perusahaan pembuat Altair, yaitu MITS, dan mengklaim bahwa mereka telah menciptakan perangkat lunak BASIC untuk komputer tersebut padahal sebenarnya program itu belum dibuat.
Setelah mendapatkan respons positif dari MITS, Gates dan Allen bekerja keras mengembangkan software tersebut dan berhasil menyelesaikannya sesuai janji.
Keberhasilan itu mendorong Gates untuk meninggalkan Harvard dan mendirikan perusahaan bernama Micro-Soft yang nantinya dikenal sebagai Microsoft. Gates menjabat sebagai CEO hingga tahun 2000, sementara Allen berfokus pada inovasi dan pengembangan produk hingga tahun 1983.
Walau banyak menemui lika-liku, perusahaan Bill Gates masih populer dan menorehkan prestasi mentereng. Kini, Perusahaan ini juga merambah ke industri gim lewat konsol Xbox, serta memperkuat bisnisnya dengan mengakuisisi berbagai perusahaan besar seperti Skype (2011), Mojang (2014), LinkedIn (2016), dan GitHub (2018).
Masuk Jajaran Orang Terkaya di Dunia
Bill Gates sempat menyandang gelar miliarder termuda di usia 31 tahun pun disematkan kepadanya. Meski gelar miliarder termuda akhirnya direbut oleh Mark Zuckerberg pada 2010, nama Bill Gates tetap konsisten menghiasi daftar orang terkaya di dunia versi Forbes.
Bahkan, Gates pernah menduduki posisi pertama selama bertahun-tahun. Namun per 7 Mei 2025, menurut data terbaru dari Forbes Real-Time Billionaires, Gates berada di peringkat ke-13 orang terkaya dunia dengan total kekayaan bersih sebesar 113 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 1.867 triliun (kurs Rp 16.522 per USD).
Meski memiliki harta berlimpah, Gates dan mantan istrinya, Melinda, memutuskan tidak mewariskan seluruh kekayaan mereka kepada ketiga anaknya. Masing-masing anak, yaitu Jennifer, Rory, dan Phoebe, hanya akan menerima warisan sekitar 10 juta dollar AS.