GridHEALTH.id – Saat seseorang memiliki luka di tubuhnya, bekas luka menjadi cara untuk memulihkan kondisi kulit seperti sebelumnya.
Akan tetapi ada juga bekas luka yang ternyata mengeluarkan nanah, mengapa terjadi demikian? Simak berikut ini alasan tubuh membuat nanah dan pilihan terbaik salep penghilang bekas luka nanah yang bisa digunakan untuk menghilangkannnya.
Nanah berbentuk cairan kental yang terdiri dari sel darah putih yang mengalami degenerasi, mikroorganisme mati/hidup (seperti bakteri), dan sisa-sisa jaringan. Diproduksinya nanah ini sebagai bagian dari respons tubuh terhadap infeksi.
Cara kerjanya adalah dengan deteksi dari sistem kekebalan tubuh saat merasa ada sesuatu yang seharusnya tidak ada, kemudian mengirimkan sel darah putih (leukosit) untuk melawan infeksi ke area luka.
Dengan begitu, leukosit akan mulai bekerja membunuh dan menyerap apa pun yang masuk, serta menghancurkan jaringan mati. Selama proses ini, sel darah putih juga rusak dan mati dan semua yang ada di dalamnya bercampur menjadi satu, dan terbentuklah nanah.
Nanah yang dikarenakan infeksi kulit dan terlihat, kemungkinan disertai dengan kemerahan, nyeri atau nyeri tekan, bengkak (edema), atau demam. Beberapa kondisi kulit yang menyebabkan nanah, seperti jerawat, folikulitis, bisul atau furunkel, karbunkel, infeksi situs bedah superfisial (SSI), hingga luka trauma.
Untuk nanah yang terbentuk di dalam, seperti di mulut atau samping organ dalam, biasanya terjadi akibat komplikasi bedah, cedera, atau infeksi bakteri/jamur yang tidak diobati. Jenisnya bisa karena abses gigi, empiema, abses peritonsillar, infeksi situs bedah dalam (SSI), abses otak, hingga septic arthritis.
Sedangkan untuk bekas luka bernanah yang disebabkan oleh abses, biasanya terjadi di bawah kulit atau di mana saja di tubuh, biasanya hasil dari bakteri seperti streptococcus atau staphylococcus aureus, bisa juga karena jamur atau parasit yang mendapatkan akses ke jaringan, yang menyebabkan abses.
Zat aktif dalam salep ini adalah hydrocortisone acetate (10mg) dan neomycin sulfate (5mg) dalam setiap gramnya. Penggunaan salep ini harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian dari dokter. Disarankan tidak digunakan untuk kulit yang hipersensitif, memiliki gangguan kulit yang disebabkan oleh TBC, infeksi jamur, dan virus, hingga perforasi telinga.
Perlu diingat, penggunaan salep polysporin ini hanya untuk luka bernanah asalkan kondisi lukanya kecil dan tidak dalam. Tidak diperuntukkan untuk luka dalam, luka karena gigitan hewan, dan luka bakar serius.
Salep ini dijual bebas untuk mengobati luka ringan di kulit, biasanya untuk luka lecet, luka sayat, luka bakar ringan, dan luka bernanah. Lebih baik digunakan sesuai dengan petunjuk dokter, usahakan tidak digunakan terlalu banyak, terlalu sering, dan dalam jangka waktu yang lama dari dosis yang dianjurkan karena dapat memperlama proses penyembuhan dan risiko efek samping seperti gatal-gatal.
Salep antibiotik ini hanya bisa digunakan dengan resep dokter dan bisa memicu efek samping tertentu pada masing-masing individu. Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping seperti alergi gatal, ruam, dan rasa terbakar.
Penggunaan salep ini harus sesuai petunjuk dokter, karena bisa menyebabkan iritasi dan reaksi alergi. Segera hentikan penggunaannya jika mengalami efek samping seperti iritasi kulit, nyeri sengat, ruam kulit hingga urtikaria.