Suami di Bengkulu Bunuh Istri dan Anak Tiri Karena Kesal, Pelaku Melarikan Diri ke Karawang
Erik S May 09, 2025 05:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, REJANG LEBONG -  Seminggu setelah melarikan diri usai membunuh istri dan anak tirinya, Gu (44), warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu ditangkap di Karawang, Jawa Barat.

Warga Desa Tasikmalaya Kecamatan Curup Utara itu ditangkap pada Rabu (7/5/2025) pagi. Korban diketahui adalah Euis Setia (42) dan Gaidah Marwa Wijaya (14). 

Menurut pengakuannya Gu membunuh istrinya Euis Setia (42) dan anak tirinya karena kesal.

Karena saat pertengkaran yang terjadi saat itu, ada perkataan korban yang memicu emosi pelaku meledak. 

"Kesal pak," ucap pelaku. 

Pada Rabu (30/4/2025) pagi, pasutri itu terlibat cekcok.  Tak lama pembunuhan tersebut, terduga pelaku terlihat meninggalkan rumah kontrakan itu dan menghilang. 

Jual motor istri

Ternyata untuk modal pelariannya, Gu menjual sepeda motor milik korban yaitu sepeda motor Nmax. Motor tersebut menghilang pada awal penemuan jenazah kedua korban di rumah kontrakan di Kelurahan Kesambe Baru Kecamatan Curup Timur pada 2 Mei 2025. 

Dari hasil pemeriksaan sementara, Gu menjual sepeda motor tersebut ke sebuah tempat yang ada di Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.

Terkait berapa harga sepeda motor dijual, masih belum diketahui. 

"Motor dijual pak, di daerah Rupit," ungkap Gu. 

Hasil penjualan sepeda motor itulah yang menjadi modal untuk pelarian pelaku.

Karena saat pergi meninggalkan rumah kontrakan tersebut seusai membunuh kedua korban, pelaku ini diketahui oleh para tetangganya pergi dengan membawa sepeda motor milik korban. 

Tersangka Tiba di Polres Rejang Lebong 

Gu tiba di Mapolres Rejang Lebong pada Kamis (8/5/2025) siang dan langsung menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik. 

Saat tiba Gu menggunakan baju kaos berwarna biru dan tangannya diborgol.

"Alhamdulillah, kita sudah tiba di Rejang Lebong usai berhasil mengamankannya di Karawang kemarin," ungkap Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, Iptu Reno Wijaya. 

Dari hasil pemeriksaan sementara, motif tersangka melakukan pembunuhan itu dilatar belakangi karena emosi dan kesal.

Yakni atas perkataan korban saat pertengkaran atau cocok yang terjadi di antara keduanya. 

"Pengakuannya kesal, tapi masih kita dalami, sekarang sedang menjalani pemeriksaan intensif," lanjut kasat. 

Kasat menambahkan, terkait kronologi jelas atau hal-hal lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan terlebih dahulu.

Kasat memastikan dalam waktu dekat ini, perkara tersebut bakal segera terang benderang. 

"Sabar ya, kita tunggu hasil pemeriksaan dahulu, agar terang dan jelas," kata kasat.

Kesaksian anak kandung pelaku

Pembunuhan tersebut ternyata disaksikan anak kandung Gu, ID (13).

Ia melihat langsung aksi pembunuhan yang dilakukan sang ayah meskipun tidak secara penuh.

Dari cerita yang disampaikan anak tersebut, pada awalnya terjadi keributan antara ayahnya dengan Euis Setia pada Rabu 30 April 2025.

Selanjutnya, ia melihat ayahnya memukul ibu tirinya itu. 

Namun saat itu, gadis remaja ini tidak mengetahui sang ayah memukul dengan menggunakan sajam jenis parang dan hanya melihat kayunya saja.

Usai memukul ibu tirinya, ayahnya kemudian memasuki kamar saudari tirinya yakni Gaidah Marwa Wijaya (14). 

Melihat itu, gadis kecil ini langsung ketakutan dan berlari keluar rumah. Ia berlari meminta pertolongan oleh warga sekitar.

Sayangnya warga sekitar hanya menyangka peristiwa yang terjadi pada hari itu berupa pertengkaran rumah tangga biasa. 

Tak lama dari itu, ayahnya menghampirinya dan memberikan uang agar pergi dari tempat tersebut.

Ayahnya itu tak memberikan penjelasan lain dan langsung kembali ke dalam rumah. Saat itu, remaja tersebut melihat tangan ayahnya sudah berlumuran darah. 

Semenjak kejadian itu, ia merasa ketakutan dan trauma yang sangat amat mendalam. Remaja ini pulang ke rumah ibu kandungnya.

Selanjutnya mereka bertemu dengan UPTD PPA Polres Rejang Lebong pasca penemuan mayat Euis dan Gaidah pada Jumat (2/5/2025).

Gadis remaja tersebut mendapatkan pendampingan berupa konseling dan psikolog untuk memperbaiki mental sang anak.

Bahkan anak ini juga turut memberikan kesaksiannya ke Polres Rejang Lebong didampingi UPTD PPA Rejang Lebong.

Saat ini gadis tersebut telah berada di tempat aman sementara waktu. Sejumlah pihak berupaya memberikan pendampingan terbaik agar mental sang anak bisa membaik. 

Kepala UPTD PPA Rejang Lebong, Titin Verayensi membenarkan bahwa pihaknya telah turun memberikan pendampingan terhadap anak tersebut.

Anak dari terduga pelaku pembunuhan itu sekarang menjadi saksi kunci dalam kasus tersebut. 

"Kita berikan pendampingan karena anak itu sekarang trauma berat, ia menyaksikan meskipun tidak melihat secara jelas perbuatan ayahnya itu," kata Titin. 

Titin mengatakan, kondisi anak tersebut sekarang sangat merasa ketakutan dan trauma berat.

Anak tersebut tak menyangka ibu dan saudari tirinya meninggal dunia dengan cara yang kejam. 

"Apalagi dia itu melihat saat ayahnya memukul ibunya, tapi tidak tahu kalau itu parang, dia juga melihat tangan ayahnya berdarah-darah," ungkap Titin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Euis diketahui baru menikah dengan Gu setelah sebelumnya bercerai dari suami pertama. Ia kemudian tinggal mengontrak di rumah tersebut bersama anak perempuannya.

Saat ditemukan, terdapat sejumlah luka pada tubuh kedua korban. Euis mengalami luka sayatan di tangan kanan bagian dalam dan luka di leher, sementara Gaida Marwa Wijaya menderita luka senjata tajam di lehernya

Penulis: M Rizki Wahyudi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.