SURYA.co.id | JOMBANG - Lokasi pembangunan gedung Sekolah Rakyat (SR) di Jombang dipindah ke Desa Tunggorono.
"Di Jombang itu kemarin sempat menyediakan lahan di Denanyar untuk sekolah rakyat, namun setelah dilakukan survei oleh Kementerian Sosial, karena harus melakukan pengurukan di atas 2 meter, jadi anggaran untuk pengurukan itu lebih besar," kata Ketua DPRD Jombang, Hadi Atmaji, Jumat (9/5/2025).
Setelah dilakukan survei ulang, rencana gedung Sekolah Rakyat dipindah dan akan dibangun di Tunggorono, yang saat ini menjadi tempat Terminal bongkar muat.
"Karena memang pemerintah daerah paling tidak harus menyediakan lahan seluas paling sedikit 5 hektare untuk bisa melayani Sekolah Rakyat," katanya melanjutkan.
Meskipun begitu, Jadi menjabarkan jika ditunjuknya Kabupaten Jombang sebagai salah satu kabupaten yang ditempati Sekolah Rakyat sangat positif.
"Kalau dari sisi positif kita menilai, mengapa harus ada Sekolah Rakyat, karena negara ingin hadir ke masyarakat yang miskin dan bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas tanpa harus mahal. Tentu memang tantangan cukup besar, kalau kita tidak paham keseluruhan terhadap konsep Sekolah Rakyat ini pasti akan negatif tanggapannya," ungkapnya.
Hadi menjelaskan, Sekolah Rakyat ini, jika dikelola secara baik kedepannya, pemerintah akan hadir kepada rakyat yang butuh untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
"Dengan asumsi seperti ini, di Kabupaten Jombang terdapat 302 desa 4 kelurahan, penduduknya lebih dari 1 juta. Kalau Sekolah Rakyat, jika memang ada SD, untuk kelas 1 SD, kita ambil 100 anak, kita menyeleksi dari 306 desa itu, masih bisa satu desa satu anak dan itu syarat ketentuan berlaku," bebernya.
Hadi melanjutkan semua proses harus dilewati sesuai prosedur.
"Pasti harus ada seleksi, IQ nya bagaimana, minat anaknya bagaimana, karena kita memfasilitasi anak yang betul-betul semangat untuk bersekolah," pungkasnya.