WARTAKOTALIVER.COM, BEKASI BARAT - Proses ekshumasi terhadap jenazah pemuda asal Kota Bekasi, Soleh Darmawan (24) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja rampung dilakukan.
Kuasa Hukum Soleh, Johny mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dipastikan keseluruhan organ tubuh jenazah lengkap.
"Tim dokter forensik bahwa kami telah melihat semuanya dalam kondisi baik, artinya organ tubuh itu lengkap," kata Johny, Jumat (9/5/2025).
Sehingga Johny menjelaskan terkait adanya kecurigaan mengenai diduga bekas jahitan di tubuh jenazah Soleh pun terjawab.
"Kami juga duga ada bentuk bekas jahitan, itu memang hanya bekas celana atau luka biasa" jelasnya.
Johny menuturkan selanjutnya untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Soleh masih dalam proses pemeriksaan pihak relevan.
"Sedangkan ada hasil-hasil yang lain yang perlu diperiksa oleh tim dokter forensik, kami akan tunggu lagi, karena itu perlu dibawa ke laboratorium Rumah Sakit (RS) Polri untuk memastikan penyebab kematian yang sesungguhnya dari Soleh Darmawan," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, proses ekshumasi terhadap Soleh rampung dilakukan.
Dokter Forensik Bhayangkara Polri, dr Farah P Kaurouw menjelaskan kalau hasil autopsi dapat diketahui lebih kurang 14 hari.
"Kurang lebih tergantung karena long weekend (Libur panjang) dan taksiran paling cepat dua minggu dan tadi alhamdulillah lancar," jelas Farah, Jumat (9/5/2025).
Sementara Kanit V Renakta Polda Metro Jaya, AKP Andri Triputra mengatakan hasil autopsi diketahui setelah pihak relevan melakukan pengecekan terhadap sejumlah sample organ tubuh.
"Sample dibawa ada jantung, ginjal, paru-paru, darah, tulang dan lain-lain," singkat Andri, Jumat (9/5/2025).
Menanggapi hal itu, paman korban, Atenk berharap pihak keluarga dapat segera mendapat jawaban terkait penyebab meninggalnya Soleh.
Sebab pihak keluarga hingga kini masih dihantui kecurigaan karena terdapat bekas jahitan di pinggang korban yang belum diketahui penyebabnya.
"Hari ini kami berharap pelaksanaan autopsi ini berjalan dengan lancar dan kami berdoa bersama-sama untuk tahu sini hasilnya apa yang penyebabnya ini meninggal almarhum terungkap," tegas Atenk, Jumat (9/5/2025).
Atenk mengatakan sebelumnya proses ekshumasi terhadap makam Soleh digelar pada Jumat (9/5/2025).
Proses pembongkaran makam untuk autopsi jenazah dilakukan di Jalan Swadaya, Kampung Dua, RT 001/RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi yang dimulai sekira pukul 08.30 WIB.
"Tadi kumpul dari rumah sakit Polri pukul 07.30 WIB, mulai bongkar barusan tadi 08.30 WIB, pembongkaran lagi berlangsung," kata Atenk.
Atenk menjelaskan saat prosesi ekshumasi berlangsung disaksikan oleh sejumlah pihak keluarga dan para petugas diantaranya dari Tim Forensik Polda Metro Jaya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Pusdokkes Rumah Sakit (RS) Polri, perbantuan tenaga medis swasta, hingga tim Inafis Polda Metro Jaya.
"Menyaksikan ada keluarga, ibu nya, dari pak ustad atau tokoh agama, terus petugas polisi juga dateng," jelasnya.
Seperti diketahui, Soleh dinyatakan meninggal dunia saat bekerja di Kamboja.
Ibu korban, Diana (43) mengatakan Soleh sebelumnya dikabarkan meninggal dunia pada Senin (3/3/2024) pagi.
Diana memaparkan sebelum dikabarkan meninggal dunia, putra pertama nya itu sempat meminta izin kepada dirinya kalau Soleh mengaku menerima tawaran dari sebuah yayasan pencari kerja yang berkantor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pertengahan Februari 2025.
"Soleh itu awalnya dijanjikan bekerja di bidang perhotelan di Thailand, nah Soleh mau terima tawaran karena sebelumnya dia kuliah D3 jurusan chef atau koki," kata Diana di lokasi, Kamis (27/3/2025).
Diana menjelaskan, Soleh mendatangi kantor yayasan tersebut dengan ditemani seorang perempuan berinisial S pada 17 Februari 2025.
Sesampainya bertemu pihak yayasan, Soleh mengabarkan kepada Diana telah bersepakat untuk bekerja di Thailand.
"Soleh waktu udah setuju kembali ke rumah minta restu, terus 18 Februari 2025, Soleh akhirnya berangkat ke Thailand menggunakan pesawat, walaupun saya sempat larang," jelasnya.
Diana menuturkan sesampainya di Thailand, Soleh langung menghubungi ibunya sembari mengingatkan untuk tidak mengkhawatirkannya.
Sebab sebelum berangkat bekerja, Diana sempat mengkhawatirkan putranya.
"Dia telepon saya pas sudah di Thailand. Dia bilang, 'Sudah sampai, Mak'. Terus (bilang) 'Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang'," tuturnya sembari meneteskan air mata.
Diana menyampaikan setelah empat hari berada di Thailand, dirinya kerap berkomunikasi dengan Soleh melalui ponsel genggam.
Hanya saja setelah empat hari berlalu, komunikasi keduanya terputus.
Selama komunikasi terputus, Diana mengaku kerap mengkawatirkan nasib putranya yang menjadi tulang punggung keluarga itu.
Kemudian pada 2 Maret 2025 malam, Diana secara tiba-tiba dihubungi seorang pria bernama Kevin melalui video call.
Kala itu, Kevin mengabarkan kalau putranya tengah berada di Kamboja dan Diana ditanyakan perihal riwayat kejiwaan Soleh.
"Ya, saya ngebantah aja ditanya riwayat kejiwan, anak saya tidak ada riwayat ejiwaan, gitu," ucapnya.
Diana menuturkan saat percakapan berlangsung dengan Kevin, ia kemudian terkejut ketika kamera video call menunjukkan Soleh tengah duduk terkulai di atas tempat tidur.
Ia yang terkejut langsung berulangkali memanggil putranya untuk menarik perhatian, tapi kondisi Soleh justru sama sekali tidak meresponsnya.
"Dia kan saya panggil, 'Soleh, ini Mamak'. Dia sudah enggak bisa jawab," tuturnya.
Diana menegaskan setelah percakapan itu dilakukan, pada 3 Maret 2025 pagi, Kevin kembali menghubunginya.
Kevin kemudian mengabarkan bahwa putranya telah meninggal dunia.
Kabar tersebut kemudian membuatnya menjadi sedih, terlebih bukti Soleh meninggal dunia dikuatkan pada 15 Maret 2025 ketika jenazah tiba di Tanah Air dan langsung dibawa menuju ke rumah duka.
Selanjutnya pada 16 Maret 2025, pemakaman kemudian dilakukan di samping rumah tinggal Diana dan Soleh.
Setelah itu, Diana baru mengetahui kalau selama kerja di Kamboja itu sebenarnya Soleh sebagai operator judi online (judol).
Ia pun belum mengetahui secara pasti apakah penyebab meninggalnya Soleh.
"Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol," tutupnya.
Pantauan jurnalis Tribun Bekasi di lokasi, proses ekshumasi dilakukan secara tertutup.
Terlihat sekitar makam ditutup oleh kain dan terpal untuk tidak ada selain petugas yang dapat melihat atau menyaksikan proses ekshumasi. (m37)