Badai angin melanda Pakistan Tengah dan Utara setelah gelombang panas hebat terjadi. Peristiwa tersebut telah menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Angin kencang, guntur dan petir melanda provinsi Punjab timur dan barat laut Khyber-Pakhtunkhwa serta ibukota Islamabad pada Sabtu sore dan malam. Peristiwa tersebut menumbangkan pepohonan dan merobohkan tiang-tiang listrik.
Meskipun sebagian besar kematian disebabkan oleh runtuhnya dinding dan atap rumah, setidaknya dua orang tewas setelah tertimpa panel surya yang terlepas akibat hembusan angin kencang. Satu orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat sambaran petir.
Juru bicara otoritas penanggulangan bencana provinsi Punjab, Mazhar Hussain mengatakan bahwa badai angin seperti itu terjadi karena suhu udara panas, yang mencapai lebih dari 45 derajat celcius (113 derajat Fahrenheit) dalam beberapa hari terakhir. Dia menyebut sebanyak 14 orang tewas.
"Ada tiga sampai empat hari dalam gelombang panas baru-baru ini di mana suhu meningkat cukup tinggi," kata Mazhar dilansir kantor berita AFP, Senin (26/5/2025).
"Badai angin ini sangat merusak. Kecepatan anginnya sangat tinggi. Ada begitu banyak debu di dalamnya sehingga jarak pandang sangat berkurang," imbuhnya.