TRIBUNWOW.COM - Sindiran pedas kapten PSM Makassar Yuran Fernandes terhadap sepak bola Indonesia, kini berbuntut sanksi berat.
Diketahui, Yuran Fernandes mengkritik sepak bola Indonesia setelah merasa 'dicurangi' dalam laga PSM Makassar vs PSS Sleman pada pekan 31 Liga 1 2024-2025.
Kini, Yuran Fernandes mendapat hukuman skorsing atau larangan bermain selama 1 tahun alias 12 bulan.
Sanksi berat ini dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI, meski Yuran Fernandes sudah meminta maaf, memberikan klarifikasi, dan menghapus kritikannya yang diunggah di media sosial.
"Merujuk kepada Psal 59 ayat 2 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2013, Saudara Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan," tulis surat Komite Disiplin PSSI yang diunggah oleh akun Instagram PSM Makassar.
Artinya, hukuman ini berlaku mulai melawan Malut United di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/5/2025) pukul 16.30 Wita.
"Denda sebesar Rp25 juta dan pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat," lanjut surat tersebut.
PSM Makassar pun memastikan akan mendampingi Yuran Fernandes dan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Sindiran Pedas Yuran Fernandes
Yuran Fernandes memberikan sorotan pedas setelah pertandingan PSM Makassar vs PSS Sleman pada pekan 31.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Yuran Fernandes menyoroti kinerja wasit di Liga 1, terkhusus pada saat PSM Makassar lawan PSS Sleman.
Ia begitu kesal akibat PSM Makassar takluk dari PSS Sleman pada laga pekan ke-31, Sabtu (4/5/2025) lalu.
Pada laga tersebut, Juku Eja dilibas Super Elja dengan skor 1-3.
Usai laga, Yuran mengatakan bahwa wasit pemimpin laga tidak becus dalam melakukan pekerjaannya.
Ia merasa ada beberapa keputusan wasit yang tak adil dan merugikan timnya.
Hal itu lah yang membuat dirinya langsung mengkritik kompetisi Liga 1.
Menurutnya, kompetisi tertinggi di Tanah Air itu tak jauh beda dengan sebuah candaan.
Bek berusia 30 tahun itu juga menyinggung perihal korupsi.
Ia juga berpesan kepada para pemain di dunia agar tidak berkarier di Indonesia bila ingin bermain sepak bola secara serius.
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan, makanya level dan korupsinya akan tetap sama," kata Yuran beberapa waktu lalu.
"Jika anda ingin menghasilkan uang, anda bisa datang ke Indonesia."
"Jika anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," jelasnya.
Tak berselang lama, ia pun meminta maaf terkait perkataannya itu.
Ia sama sekali tidak ingin menjelek-jelekkan nama Indonesia.
(*)