Jakarta (ANTARA) - Pakar Pangan dari Universitas Andalas (Unand) Muhammad Makky menilai capaian serapan gabah dan beras yang dilakukan Perum Bulog sejauh ini adalah kado istimewa bagi bangsa Indonesia.
Pasalnya, serapan gabah dan beras tahun ini mampu menjadikan cadangan beras pemerintah (CBP) tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia berdiri.
Menurut Makky, capaian ini terutama terjadi karena Bulog di bawah kepemimpinan Letnan Jenderal TNI Novi Helmi Prasetya terus memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga dan juga para petani sebagai ujung tombak utama dalam berproduksi.
“Saya melihat capaian CBP 3,5 juta ton hari ini adalah kado spesial dari kerja keras jajaran Bulog yang memperkuat kolaborasi dengan kementerian lembaga serta para petani di seluruh Indonesia,” ujar Makky, Sabtu.
Makky mengatakan pembelian gabah sesuai keputusan bersama melalui HPP sebesar Rp6.500 juga menjadi faktor penentu dalam mendongkrak stabilitas dan juga kesejahteraan petani. Sebagai gambaran, Nilai Tukar Petani sebagai indikator kesejahteraan petani tahun ini semakin membaik atau berada di angka 100.
“Saya kira ini tidak terlepas dari penugasan pemerintah melalui Bulog terhadap petani di lapangan dengan memberlakukan serapan sesuai HPP sebesar Rp6.500 perkilogram,” katanya.
Makky turut memberikan selamat atas capaian dan kinerja Bulog di usianya yang ke 58 karena mampu membuat kado istimewa bagi Indonesia menuju swasembada yang sudah di depan mata. Dia berharap agar ke depan Bulog terus memperluas akses kerja sama baik dengan Gapoktan, Keltan, serta Koperasi desa atau BUMD daerah.