TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korlantas Polri telah mengantongi hasil Traffict Acciden Analysis (TAA) atas kecelakaan maut bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Hasil pendalaman, diduga bus tersebut mengalami kecelakaan diduga akibat rem blong.
"Sudah (ada hasilnya). Sementara masih dalam proses penyidikan dan pendalaman, tapi diduga akibat rem blong," kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam keterangannya dikutip, Sabtu (10/5/2025).
Meski begitu, Agus mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman lebih jauh dengan memeriksa sejumlah saksi.
Agus mengemukakan, tim penyidik masih akan melakukan pemeriksaan ahli sebelum akhirnya menetapkan sebagai tersangka.
"Nanti masih kami kuatkan dengan saksi ahli mendalami kaitan dengan kesaksian. Tapi sementara itu. Dari Korlantas sudah sangat cepat ke TKP," ucap dia.
Untuk informasi, Kecelakaan maut yang melibatkan satu unit bus Antar Lintas Sumatera (ALS) terjadi di Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), pada Selasa (6/5/2025) pagi.
Data terakhir, sebanyak 12 orang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 08.30 ini.
Gagal fungsi pengereman atau rem blong diduga menjadi penyebab kecelakaan maut tersebut.
"Telah terjadi laka lantas satu unit bus ALS yang diduga mengalami gagal fungsi pengereman," kata personel Satlantas Polres Padang Panjang, Brigadir Yudha, Selasa, dilansir TribunPadang.com.
Akibat kejadian ini, arus lalu lintas tersendat di lokasi karena proses evakuasi.
Arus lalu lintas di tempat kejadian perkara (TKP) pun dialihkan dari kedua arah.
"Untuk sementara arus lalu lintas dialihkan. Kendaraan yang datang dari arah Bukittinggi menuju Padang, sampai di Terminal akan diarahkan ke dalam kota," ungkap Yudha.
"Begitupun arah sebaliknya, kendaraan dari Padang menuju Bukittinggi bisa lewat masuk ke dalam kota," sambungnya.