PSM Bakal Banding Usai Yuran Fernandes Dihukum Berat Komdis PSSI
GH News May 10, 2025 11:03 AM

Yuran Fernandes dihukum larangan main 12 laga oleh Komite Disiplin PSSI. PSM Makassar pasang badan, siap mengajukan banding.

Komdis PSSI menghukum berat Yuran pada Jumat (9/5/2025). Gara-garanya, kapten PSM itu sempat mengkritik sepakbola Indonesia usai laga melawan PSS Sleman.

Yuran dikenai sanksi larangan beraktivitas selama 12 bulan, plus denda 25 juta rupiah. Hukuman berat itu membuat PSM pasang badan.

Lewat media sosialnya, Juku Eja langsung merilis pernyataan. PSM akan mengajukan banding.

"PSM Makassar menyayangkan sanksi Yuran Fernandes yang baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar (Press Conference dan Official Training)," tulis PSM di Instagram.

"Atas sanksi ini, PSM Makassar akan mengajukan banding dan hadir bersama-sama Yuran menghadapi situasi ini," lanjut pernyataan PSM.

Yuran sebelumnya sempat membuat unggahan bersifat kritikan pada Liga 1. Usai PSM dikalahkan PSS Sleman 1-3, sang kapten menulis kritikan keras.

Melansir detikSulsel, Yuran membuat unggahan yang isinya bertuliskan, "Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," tulisnya.

Unggahan di Instastory itu kemudian sempat dihapus, namun kadung tersebar. Yuran kemudian sempat membuat klarifikasi dan permintaan maaf.

"Para pecinta sepak bola Indonesia. Saya ingin memberikan klarifikasi terkait unggahan saya di Instagram pada tanggal 3 Mei 2025. Pernyataan yang saya sampaikan tersebut sepenuhnya ditujukan dalam konteks sepak bola. Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara," tulisnya.

"Pernyataan tersebut merupakan luapan emosional, tepat setelah pertandingan yang penuh dengan tekanan dan drama. Saya yakin mereka yang menonton pertandingan tersebut paham betul mengapa saya begitu emosional."

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas. Itu hanya murni merupakan bentuk kekecewaan pribadi saya terhadap situasi di lapangan, sekaligus cerminan dari rasa peduli dan harapan saya kepada PSSI dan LIB, bahwa sepak bola Indonesia bisa berkembang dan menjadi lebih baik dari hari ini. Terima kasih," tulisnya.

Dalam laga PSS vs PSM, kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi disorot. Ia sempat menganulir gol Yuran lewat VAR karena menganggap mendorong lawan lebih dulu. Namun, Nendi tidak memberi pelanggaran saat pemain PSS melakukan hal yang sama.

Kemudian, Nendi juga mengesahkan gol PSS meski pemain Super Elang Jawa terlihat melanggar penggawa PSM lebih dulu. Kepemimpinan wasit itu juga sempat diprotes pelatih Bernardo Tavares usai laga.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.