Pekan lalu, jadwal Anies Baswedan cukup padat. Agenda dia adalah mengunjungi Kediri di Jawa Timur memenuhi berbagai undangan.
Beberapa diantaranya adalah berdiskusi dengan mahasiswa di kampus IAN Kediri, mengikuti peringatan Hari Pendidikan Nasional di Sport Center UIN Kediri, bertemu dengan para simpatisan serta bertemu dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito.
Agenda Anies di Kediri juga bertemu Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.
Dari sejumlah agenda tersebut, ada satu hal yang menarik di pertemuan Anies dan Mas Dhito yang kini menjabat sebagai bupati Kediri untuk periode kedua, 20252030.
Anies ternyata memiliki kedekatan dengan Mas Dhito.
Kedekatan Anies dengan Pramono Anung, kini politisi senior PDIP yang menjad Gubernur DKI Jakarta, pernah membawa Anies menunggui persalinan istri Pramono Anung saat melahirkan Hanindhito Himawan Pramana, bersama Pramono Anung di sebuah rumah sakit di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Siapa sangka, jabang bayi yang pernah Anies tunggui proses persalinannya tersebut, 30 tahun kemudian sukses meniti karier politik di daerah, menjadi bupati Kediri dua periode berturutturut.
NGOBROL DENGAN ANAK SMA Anies Baswedan dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana ketika berdiskusi dengan anakanak SMA Dharma Wanita Boarding School yang sedang menjalani malam kedua program “Menginap di Pendopo” di Pendopo Kabupaten Kediri.Anies bertemu Mas Dhito di Pendopo Kabupaten Kediri di Katang yang terletak di pinggiran Kota Kediri ketika pada saat yang sama, Pemkab Kediri sedang menyelenggarakan program boarding School untuk anakanak SMA Dharma Wanita Boarding School yang sedang menjalani malam kedua program “Menginap di Pendopo”.
Cerita menarik tersebut dituturkan Anies Baswedan di aku Instagram pribadinya yang dia bagikan ke follower Anies hari ini, Sabtu, 10 Mei 2025.
"Saya ingat, bulan Juli 1992 di UGM Yogyakarta, ayahnya (Pramono Anung) menelepon dan minta ditemani ke rumah sakit, karena istrinya mau melahirkan," tutur Anies.
"Dan hari ini, lebih dari tiga dekade kemudian, kami duduk berdampingan. Anak yang dulu saya saksikan lahir ke dunia, kini mengemban amanah sebagai Bupati Kediri untuk periode kedua," tulis Anies di Instagram.
Berikut tulisan lengkap Anies Baswedan tentang pertemuannya dengan Mas Dhito Bupati Kediri serta aktivitasnya selama berada di Kediri.
"Ketika diundang memberikan kuliah umum di IAIN Kediri kemarin, kami sudah janjian untuk bertemu dengan Mas Dhito, Bupati Kediri.
Sore itu, kebetulan pendopo sedang menjadi tempat istimewa, anakanak SMA Dharma Wanita Boarding School sedang menjalani malam kedua program “Menginap di Pendopo”.
Mas Dhito mengajak untuk berbincang dengan mereka. Anakanak ini berasal dari keluarga prasejahtera dan sedang mengikuti program beasiswa boarding school.
Kami ngobrol banyak hal, tentang kepemimpinan, tentang citacita, dan tentang keyakinan bahwa mimpi besar itu sahsah saja, bahkan harus dimiliki sejak SMA.
Sambil berdialog dengan para siswa, kami juga sempat berbincang hangat. Setelah itu, ditutup makan malam bersama sambil mengenang sebuah kisah lama: tentang momen kelahiran Mas Dhito.
Saya ingat, bulan Juli 1992 di UGM Yogyakarta, ayahnya (Pramono Anung) menelepon dan minta ditemani ke rumah sakit, karena istrinya mau melahirkan.
Dan hari ini, lebih dari tiga dekade kemudian, kami duduk berdampingan. Anak yang dulu saya saksikan lahir ke dunia, kini mengemban amanah sebagai Bupati Kediri untuk periode kedua.
Hidup memang penuh kejutan. Tapi yang paling berkesan adalah saat bisa menyaksikan tongkat estafet kepemimpinan diteruskan oleh generasi yang lahir dengan harapan, dan kini tumbuh untuk mewujudkannya.
Agenda Anies di KediriAgenda Anies Baswedan cukup padat. Dia tiba di Kediri menumpang pesawat Citilink penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, pada Jumat, 2 Mei 2025 pagipagi.
DI Terminal 1B Bandara SoekarnoHatta, Anies sempat melayani ajakan ngobrol sejumlah masyarakat yang berpapasan dengannya di terminal keberangkatan.
Satu diantaranya bertemu pegiat media sosial asal Bali, Ni Luh Djelantik.
BERTEMU WARGA Anies Baswedan bertemu masyarakat menjelang keberangkatannya ke Kediri dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat pagi, 2 Mei 2025.Di Kediri, hari Sabtu, 3 Mei Anies menjadi pembicara di kegiatan stadium generale yang dipusatkan di Sport Center IAIN Kediri dan diikuti ribuan mahasiswa. Di depan mahasiswa Kediri, Anies banyak mengupas tentang dunia pendidikan, tentang masa depan Indonesia dan tentang keberanian mengambil peran.
"Sport Center IAIN Kediri menjelma jadi samudera semangat dan citacita. Ribuan mahasiswa hadir, bukan sekadar untuk mendengar, tapi untuk berdialog tentang pendidikan, tentang masa depan, dan tentang keberanian mengambil peran," tulis Anies.
"Kami membahas pembaruan pendidikan. Tentang keberanian bercitacita tinggi, tentang inisiatif yang tak menunggu abaaba, dan tentang keyakinan bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kuliah ini, dari tangantangan muda yang tak hanya urun angan, tapi turun tangan."
KULIAH UMUM Anies Baswedan memberikan kuliah umum di depan ribuan mahasiswa di kampus IAIN Kediri."Pertanyaanpertanyaan mereka tajam. Antusiasme mereka menggugah. Dan saat sesi usai, bukan hanya tangan yang terulur untuk bersalaman, tapi harapan yang menjalar dari mata ke mata, dari senyum ke senyum, dari satu tekad ke tekad berikutnya," ujar Anies.
"Kediri menjadi saksi bahwa pendidikan adalah panggilan yang melampaui urusan kelas dan kurikulum. Panggilan untuk ikut membentuk arah zaman, untuk ikut membangun peradaban."
"Bertemu temanteman muda di Kediri ini kembali menyalaterangkan optimisme akan maka depan Indonesia," ungkap Anies.
AGENDA DI KEDIRI Anies Baswedan bertemu Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.Di Kota Kediri, Anies juga berkunjung ke Kota Kediri dan disambut Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati. Anies memuji sosok wali kota termuda di Indonesia ini, yang masih berusia 26 tahun.
"Visinya untuk kota ini begitu matang dan penuh arah. Kami berbagi pengalaman, berdiskusi, tentang bagaimana membangun kota yang lebih tangguh dan berketahanan," tulis Anies.
"Tentang pentingnya mendengar, merangkul berbagai pandangan, dan membangun kolaborasi lintas sektor, baik dengan SKPD maupun dengan komunitas pesantren seperti yang diwakili oleh Bu Ning Eva Munif dari Pondok Pesantren DNE."
"Silaturahmi ringan, tapi terarah. Baru mulai tugas, tapi semangatnya terasa jelas," ungkap Anies di Instagram.