Laporan Wartawan Tribunnews Arif Tio BA
TRIBUNNEWS.COM - Riuh sorak-sorai memecah GOR Amongrogo, Yogyakarta, saat Grand Final Proliga 2025 digelar, Sabtu (10/5/2025).
Para pendukung datang dari berbagai penjuru, membawa semangat, dan harapan.
Di antara ribuan penonton itu, hadir satu sosok yang menempuh perjalanan jauh demi menyaksikan langsung puncak kompetisi voli tertinggi di Tanah Air: Hindun, seorang voli mania asal Malang, Jawa Timur.
Ia tiba di Yogyakarta pukul 4 pagi, usai perjalanan darat semalaman penuh antusiasme.
"Naik bus dari Malang lewat Surabaya dulu, setelah itu ke Yogyakarta. Saya bela-belain datang karena nggak mau melewatkan final" kata Hindun kepada Tribunews di GOR Amongrogo, Sabtu (10/5/2025).
Bagi Hindun, pertandingan ini bukan semata soal hasil akhir. Ia telah mengikuti Proliga sejak tahun 2006, dan grand final selalu menjadi momentum paling dinanti.
"Final itu momen penutup. Rasanya selalu spesial, kayak upacara perpisahan. Emosinya beda," ujarnya.
Hindun bukan penonton biasa. Ia adalah saksi hidup perkembangan Proliga dari masa ke masa.
"Saya mengikuti Proliga sejak 2006. Dulu idolanya Ratih Puspita dari Bank Jatim, sekarang sudah pensiun," kata dia.
Ia bahkan rela menonton ke berbagai kota, dari Kalimantan, Palembang, hingga kota-kota di Jawa seperti Gresik, Malang, Kediri, Semarang, dan Solo.
Tahun ini, final di Yogyakarta menjadi titik klimaks dari perjalanannya setelah sebelumnya sempat menyaksikan langsung di Malang, Gresik, Kediri, Semarang dan Solo.
Lebih dari itu, saking gandrungnya dengan dunia voli, Hindun sampai mengoleksi ratusan jersey para pemain.
"Saya punya ratusan, mungkin 300. Biasanya minta dari pemain setelah final atau laga terakhir. Jadi memang nunggu sampai kompetisi beres," ceritanya.
Jersey-jersey itu bukan sekadar kain, melainkan simbol kenangan dan rasa hormat pada perjuangan para atlet.
Ia bahkan memiliki koleksi jersey full skuad Gresik Petrokimia edisi 2020.
Hindun memang sejatinya pendukung Gresik Petrokimia, namun ia sedikit kecewa karena tim yang ia dukung itu urung menjadi juara.
"Semua saya dukung karena memang cukup dekat dengan para pemain. Condong ke Gresik Petrokimia, tapi ko ga menang-menang. Kalau grand final juara pertamanya ini lebih dukung ke Pertamina Enduro, " ungkapnya.
Grand Final Proliga 2025 menyajikan duel antara Gresik Petrokimia vs Jakarta Electric PLN untuk perebutan juara ketiga.
Sedangkan juara pertama diperebutkan oleh Jakarta Pertamina Enduro vs Jakarta Popsivo Polwan. (*)