TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Malang (UNISMA) yang tergabung dalam sivitas Fakultas MIPA sukses melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Inovasi dan Edukasi Pengelolaan Sampah dan Limbah untuk Kemandirian Lingkungan” di Pondok Pesantren Darul Mujtaba, Pakisaji, Kabupaten Malang. Kegiatan ini didanai melalui dana HIMA tahun 2025 sebagai bentuk kontribusi nyata Perguruan Tinggi dalam menjawab persoalan lingkungan sekaligus memperkuat nilai-nilai Pengabdian kepada Masyarakat.
Program yang berlangsung dalam semester Genap 2024/2025 mengusung pendekatan Pelatihan dan Pendampingan Inovasi Pengelolaan Sampah dan Limbah. Para dosen memberikan pelatihan dan pendampingan kepada santri dan pengurus pondok tentang pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan, pemilahan sampah organik dan anorganik, Bank Sampah Pondok Pesantren, hingga pengolahan limbah jelantah menjadi sabun.
“Kami melihat bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam menciptakan lingkungan yang mandiri dan berkelanjutan. Melalui pelatihan dan Pendampingan pengelolaan Sampah, santri tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa diterapkan di masyarakat,” ujar ketua tim pengabdian, Dr. Ratna Djuniwati Lisminingsih, M.Si. dosen Fakultas MIPA UNISMA Malang.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Selain pelatihan, tim juga mendampingi pembentukan Unit Bank Sampah Unit Pondok Pesantren Darul Mujtaba dan sistem pengolahan sampah dan limbah secara sederhana yang mudah dioperasikan oleh santri. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah internal pondok dan mengurangi ketergantungan terhadap pembuangan eksternal.
Program ini mendapat sambutan hangat dari pihak pesantren. Ustadz Ahmad Bukhori, S.Kom., M.M. pimpinan Pondok Pesantren Darul Mujtaba Kabupaten Malang, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Sivitas FMIPA UNISMA Malang. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan menjadi awal yang baik untuk menanamkan nilai cinta lingkungan kepada santri kami,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari masyarakat sekitar pondok, yang mulai tertarik untuk mengadopsi sistem pengelolaan sampah serupa. Melalui pendekatan kolaboratif antara Perguruan Tinggi dan pondok pesantren, program ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, UNISMA Malang membuktikan komitmennya dalam membangun desa dan pesantren berbasis lingkungan, sekaligus memperkuat peran sivitas sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id