Grid.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi siapkan sekolah khusus untuk pelajar. Hal ini sebagai lanjutan kebijakannya ingin mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
Dedi Mulyadi sebelumnya memang sempat mengungkapkan soal kebijakan itu. Yakni terkait bakal mengirim siswa yang dianggap berperilaku nakal untuk dibina TNI.
Dan ya, kebijakannya tersebut tampaknya memang betul-betul ingin direalisasikan oleh Dedi. Hal ini bisa dilihat dari langkah yang diambil Dedi Mulyadi baru-baru ini.
Yakni dimana Dedi Mulyadi siapkan sekolah khusus yang bakal dibangun di setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat. Sekolah khusus tersebut juga disebut Dedi bakal seperti sekolah anak-anak berbakat.
"Setelah nanti dari kompleks pelatihan militer ini, mereka akan masuk ke sekolah khusus yang disiapkan di setiap kabupaten/kota, yang sekolahnya seperti anak-anak berbakat," ujar Dedi Mulyadi.
Tak berhenti sampai di situ, Dedi Mulyadi juga menuturkan nantinya sekolah khusus tersebut bakal diajar oleh guru dan kepala sekolah reguler. Dan untuk bagian pembinaan karakter dan disiplin, siswa akan dimetoring oleh TNI.
"Gurunya guru biasa, kepala sekolahnya kepala sekolah biasa, tetapi mereka itu nanti didampingi oleh tim peningkatan mentoring disiplin dari kalangan TNI," imbuh Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Sabtu (10/5/2025).
Lebih lanjut, Dedi juga menjelaskan sekolah khusus yang bakal disiapkanya itu akan menerapkan sistem yang bertujuan mengembangkat bakat siswa. Dimana nantinya, siswa akan diarahkan sesuai minat dan potensi.
Misal ingin menjadi tentara, polisi, seniman hingga olahragawan.
"Anak sudah akan dibikin kejuruan. Dia pengen jadi apa, pengen jadi tentara, polisi, pengusaha. Kemudian seniman, kita buat olahragawan, kita akan buat," imbuh Dedi Mulyadi.
Sementara itu, Dedi Mulyadi ternyata sudah membeberkan metode terkait pendidikan di barak militer yang sebelumnya sempat ia utarakan. Yakni dimana siswa yang bermasalah bakal dimasukkan selama 28 hari.
Kegiatan mereka pun diatur dimana para siswa bangun pagi pada pukul 04.00 WIB, diikuti dengan beribadah di masjid bagi yang beragama Islam. Dan tidur pada pukul 22.00 WIB.
Namun tak cuma itu saja, Dedi Mulyadi siapkan sekolah khusus itu juga dilengkapi dengan aturan, dimana nantinya para siswa yang berada di barak militer akan dibimbing untuk menjalani olahraga dan mengikuti pembelajaran di kelas.
"Setelah itu mereka sarapan pagi, setelah sarapan pagi mereka berolahraga, setelah mereka berolahraga mereka langsung mengikuti ruang kelas pembelajaran sebagaimana yang didapatkan di sekolah," beber Dedi Mulyadi dikutip dari Tribunnews.com.
Dedi menekankan bahwa siswa yang diikutsertakan dalam program ini adalah mereka yang telah mendapatkan izin dari orangtua.
"Seluruh rangkaian ini adalah anak yang diantar oleh orang tuanya. Kami tidak menerima anak yang tidak berdasarkan persetujuan orangtua," tandasnya.