TRIBUN-MEDAN.com - Siska Amelia Putri Puang Intan meradang akibat dituding menjadi penyebab 3 anak balitanya tewas terpanggang karena rumah kebakaran.
Siska pun menantang orang yang menuding itu berhadapan di jalur hukum.
Diketahui, Siska tak ada di rumah saat insiden kebakaran terjadi hingga mengakibatkan 3 anaknya tewas.
Peristiwa tragis kebakaran itu menewaskan dua balita berinisial ANP (3) dan AZP (1) itu, terjadi pada Selasa (6/5/2025) pukul 14.00 WIB di Jalan Suprapto, Kelurahan Penggolaka, Kecamatan Puwatu, Kota Kendari.
Sementara 1 balita lagi berinisial N (3) meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit akibat luka bakar hebat.
Siska menjadi pergunjingan karena dia diketahui tidak berada di rumah saat anak-anaknya terjebak dalam kebakaran.
Ia diketahui pergi bersama pacarnya A, sejak pukul 11.00 Wita dan kembali lagi pada sekitar pukul 14.00 Wita.
Di media sosial, muncul isu bahwa Siska sebenarnya ada dalam rumah tersebut.
"Ko bilang ko pergi di mcd beli makan buat mereka ? ko ingat kah kata kasar yang keluar dari mulutmu kalau anak-anak minta makan ? tidak harus ji pergi beli, ada itu pacarmu suruh atau ko kurirkan saja itu makanan," tulis akun Facebook Jhean.
Ia juga menuduh bahwa kamar lokasi anak-anak itu ditemukan dalam kondisi terkunci.
"Apa alasannya sampai-sampai ko kunci mereka di dalam kamar ? terus kenapa cowok-cowok yang tahambur lari dalam rumah mu siapa memang itu ada apa yang mereka bikin di dalam rumah? tulisnya.
Menanggapi tuduhan tersebut, Siska Amelia meradang.
"Sampai bertemu di jalur hukum," tulis akun Facebook Siska Amelia.
Kini postingan tersebut sudah menghilang.
Bahkan ia pun sudah menghapus akun media sosial TikToknya.
Beredar pula sebuah rekaman video yang diduga merupakan S (4), anak Siska yang selamat dari kebakaran.
"Siapa yang main api, S***? N***?" tanya wanita tersebut.
"N***," jawabnya.
"Dia bakar apa tadi, nak?" lanjut wanita itu.
"Bantal kursi," terang bocah tersebut.
"Terus, apalagi yang dibakar, nak? Dari mana dapat korek? Memang ada korek kita dapat, iya?
Kanit Reskrim Polsek Mandonga Ipda Andry Irwanto menyatakan rekaman video itu menjadi petunjuk penyelidikan.
"Namun tidak bisa kita simpulkan sebagai penyebab kebakaran," katanya.
Polisi pun sudang meminta keterangan pada sejumlah saksi.
"Kami terus meminta keterangan sejumlah saksi," katanya.
Termasuk Siska Amelia pun akan dimintai keterangan.
"Saat ini masih suasana berduka, jadi kita menunggu semua tenang," katanya.
Siska Amelia sebelum menulis curhat pilu di akun Facebooknya.
Ia mengaku menyesal telah pergi meninggalkan rumah demi menepati janji pada anaknya.
"Kalau pada saat itu mama tau mau terjadi bgini nak mama tdk akan keluar belikan ki makan syg, mending makan telur ki sj pada saat itu. Tpi krna janji nya mama mau belikan ki mcd kalau mama gajian. Seandainya hujatan yg mama terima bisa kembalikan kalian nak. Tidak adami teman main nya mama seperti bgini nak. Sama2 ki berjuang pada saat itu syg sampe mama memilih kerja untuk bisa belikan ki kalian mau," tulisnya.
jasad balita AZP (1) dan ANP (3) ditemukan dalam kondisi mengenaskan usai kebakaran rumah tersebut.
Kakak beradik tersebut ditemukan dalam kondisi saling berpelukan di dalam lemari pakaian rumah yang terbakar.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, rumah hanya menyisakan puing bangunan dan beberapa dinding yang menghitam.
Disebutkan, ANP tampak sedang memeluk erat adiknya AZP, seolah ingin melindunginya dari panas kobaran api.
“Didapat dalam lemari, kasihan sekali,” kata RI (35), bibi korban, dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di RS Bhayangkara Kendari, pada Selasa (06/05/2025) malam.
Cerita pilu kondisi korban yang saling mendekap erat saat ditemukan meninggal pun disampaikan salah satu pelayat saat pemakaman.
“Baku peluk kemarin ini waktu terbakar kasian,” jelas sosoks pria di balik video pemakaman yang diterima TribunnewsSultra.com.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
(*/ Tribun-medan.com)