Harapan Orang Tua yang Anaknya Dikirim ke Barak Militer di Indramayu
Bobby Wiratama May 11, 2025 07:35 PM

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah orang tua di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, senang anaknya dikirim ke barak militer untuk menjalani pendidikan karakter.

Pembina Guru BK se-Kabupaten Indramayu, Erna Setyawati mengatakan, para orang tua langsung menyetujui anak-anaknya mengikuti program dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Sebagai informasi, ada sebanyak 19 siswa tingkat SLTA dari Kabupaten Indramayu yang dikirim ke Resimen Induk Kodam (Rindam) III/Siliwangi Bandung, pada Senin (5/5/2025) dini hari, untuk mengikuti pembinaan di barak militer.

Mereka merupakan siswa yang sering bolos hingga terlibat tawuran, bahkan ada pula yang sampai berurusan dengan pihak kepolisian.

“Harapan orang tua, saat pulang nanti anak-anak mereka menjadi lebih baik,” ujar Erna kepada Tribun Jabar, Minggu (11/5/2025).

Ia menyebut, berdasarkan testimoni yang diterima pihak sekolah, mayoritas orang tua justru sangat senang.

Mereka bahagia karena ada yang peduli dengan anak-anak mereka untuk dididik.

Pasalnya, sambung Erna, selama ini orang tua kewalahan dalam membina anak mereka masing-masing.

Hal yang sama juga dialami pihak sekolah, meski sudah diberi edukasi sampai pembinaan dan berbagai cara lain, tetapi mengubah karakter anak cukup sulit.

Oleh sebab itu, dengan mengikuti program ini, para orang tua berharap karakter anak mereka yang sebelumnya kurang disiplin dan bertanggung jawab bisa berubah menjadi lebih baik.

“Orang tua sangat senang dan bahagia ada yang perhatian terhadap anak mereka dan ada yang peduli untuk perubahan karakter anak,” ujarnya.

Sebelumnya, kebijakan dari Dedi Mulyadi ini juga disambut baik oleh Bupati Indramayu Lucky Hakim.

Ia menilai hal itu bisa menjadi alternatif solusi untuk menekan kenakalan remaja.

Oleh sebab itu, Lucky Hakim mengaku siap mendukung kebijakan untuk mengirim siswa ke barak militer.

“Saya mendukung, karena sudah menjadi pengetahuan kita bersama bahwa di militer itu benar-benar dilatih untuk bisa disiplin,” tuturnya, Jumat (9/5/2025).

Ia menyebut, pendidikan pendisiplinan yang ada di militer tentu sangat berbeda dengan yang ada di sekolah.

Di sisi lain, anak-anak yang kurang disiplin ini, menurut Lucky, sebenarnya memiliki energi yang besar. 

Hanya saja, mereka salah dalam menyalurkan energi tersebut dan berujung pada kenakalan remaja, seperti tawuran dan lain-lain.

Ia pun berharap, dengan mengikuti program Gubernur Jawa Barat, energi anak-anak tersebut bisa tersalurkan dengan baik dan diarahkan ke hal-hal yang positif.

Ia menyebut, sedari dini anak-anak mestinya disadarkan bahwa tindakan mereka seperti tawuran itu salah dan supaya saat dewasa tidak terjerumus dalam tindakan kriminalitas.

“Jadi ada aktivitas fisik, ada aktivitas keras dibandingkan dengan yang ada di sekolah. Mudah-mudahan ini jadi alternatif solusi untuk mengatasi anak-anak yang nakal,” ungkapnya.

(Deni)(TribunJabar.id/Handhika Rahman)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.