Tragedi Kanjuruhan Belum Genap 3 Tahun, Kini Terjadi Pelemparan Bus Persik
kumparanBOLA May 12, 2025 03:00 PM
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang terjadi pada 1 Oktober 2022. Belum genap 3 tahun tragedi kelam itu terjadi, kini muncul insiden baru yang juga melibatkan oknum suporter.
Sekitar dua setengah tahun silam, kerusuhan pecah usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/23 yang berkesudahan dengan skor 2-3. Insiden bermula saat sejumlah Aremania menyerbu lapangan setelah wasit meniup peluit tanda laga berakhir.
Kerusuhan berubah menjadi kepanikan usai polisi melepaskan tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang. Setelah itu, situasi semakin mencekam kala ribuan orang berlarian untuk menyelamatkan diri dan akhirnya 135 orang meninggal dunia.
Tragedi Kanjuruhan menjadi perhatian dunia. Bagaimana tidak, karena tragedi tersebut juga jadi laga dengan korban jiwa terbanyak kedua di dunia melampaui tragedi Hillsborough di Inggris.
Perbesar
Sejumlah sporter menggendong korban terluka di stadion Kanjuruhan pada kerusuhan dipertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. Foto: AFP
Merujuk data Priceconomic, Tragedi Kanjuruhan juga menggeser jumlah korban insiden di Accra Sports Stadium, Accra, Ghana. Peristiwa yang terjadi pada 5 September 2001 itu menelan korban jiwa hingga 126 orang.
Adapun peristiwa dengan jumlah kematian suporter terbanyak dalam sejarah sepak bola terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964. Kala itu 328 nyawa melayang buntut insiden tersebut.
FIFA sampai turun tangan dalam menanggapi Tragedi Kanjuruhan. PSSI tidak disanksi, tetapi diminta untuk melakukan transformasi sepak bola.
Arema FC sempat tak bisa bermain di Stadion Kanjuruhan sejak tragedi itu, terlebih karena stadion itu kemudian harus direnovasi. Akhirnya pada Minggu (11/5), Arema FC untuk pertama kali setelah tragedi kembali memainkan laga Liga 1 di Kanjuruhan.
Hasil akhirnya, Arema FC kalah 0-3 dari Persik Kediri. Tak lama usai laga, tim 'Macan Putih' menjadi korban aksi pihak tak bertanggung jawab. Bus Persik Kediri dilempari batu oleh oknum suporter di jalan tak lama setelah meninggalkan Stadion Kanjuruhan.
Perbesar
Kondisi bus Persik Kediri imbas diserang oknum suporter usai laga lawan Arema di Stadion Kanjuruhan dalam lanjutan Liga 1 2024/25, Minggu (11/5/2025). Foto: Dok. Istimewa
"Kejadian awalnya, kita biasa keluar dari stadion, terus tiba-tiba ada lemparan aja. Saya enggak lihat yang signifikan yang melempar seperti apa, cuma memang ada beberapa kali lemparan, beberapa kali lemparan," terang Manajer Persik Kediri, Moch Syahid Nur Ichsan, kepada awak media.
"Official kita, pelatih dan asisten pelatih, Coach Rivaldo dan Coach Antonio. Tapi hanya serpihan pecahan kaca. Jadi enggak luka yang berat. Di bagian kepala ya [kenanya] karena mungkin kaca pecah terus ada yang ini [melukai kepala]," jelas Ichsan.
Padahal, simulasi pengamanan sudah dilakukan beberapa hari sebelum laga. Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, beserta panpel dan security officer Arema FC sudah menggelar simulasi pertandingan dan pengamanan pada Kamis (8/5) saat ada charity game Arema FC vs Arema All Stars di Stadion Kanjuruhan.
"Dari persiapan sampai simulasi sudah kita lakukan dengan matang. Namun kembali lagi, masih ada celah. Yang telah terjadi seperti malam ini, pelemparan bus yang ada di jalan," kata security officer Arema FC, Bram Hady Sulthon, dalam keterangan resmi.