Kadispenad: Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut Terjadi di Lubang Detonator
kumparanNEWS May 12, 2025 06:20 PM
Kadispenad TNI AD Wahyu Yudhayana menyebut ledakan saat pemusnahan amunisi di Garut pada Senin (12/5) bukan berasal dari proses utama. Kejadian nahas itu menewaskan 13 orang.
Ia menjelaskan, peledakan amunisi dilakukan di dua lubang sumur dan berjalan sesuai prosedur. Tapi insiden maut terjadi di lubang ketiga yang diperuntukkan khusus menghancurkan detonator yang telah digunakan maupun sisa yang berkaitan dengan amunisi kedaluwarsa.
“Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,” ujar Wahyu pada konferensi pers sesaat setelah kejadian.
Kadispenad Birgjen TNI Wahyu Yudhayana. Foto: Walda Marison/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Kadispenad Birgjen TNI Wahyu Yudhayana. Foto: Walda Marison/ANTARA
Ia menambahkan, lokasi yang digunakan untuk pemusnahan merupakan lahan milik BKSDA Kabupaten Garut. Lokasi ledakan selama ini rutin digunakan untuk memusnahkan amunisi, dan berada jauh dari permukiman warga.
Terkait penyebab ledakan Wahyu mengatakan hal itu masih didalami.
Adapun 13 korban jiwa kejadian nahas itu terdiri dari empat orang TNI dan sembilan warga sipil. Semua jenazah dibawa ke RSUD Pameungpeuk.
Berikut daftar lengkap korban jiwa:

Identitas keempat anggota TNI AD itu yakni

1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan selaku Kepala Gudang Munisi III Pusat Peraltan TNI AD
2. Mayor Cpl Anda Rohanda selaku Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Pusat Munisi III
3. Kopda Ery Peanggodo
4. Pratu Apriyo Setiawan

Sedangkan warga sipil yakni:

1. Sdr. Agus Bin Kasmin
2. Sdr. Ipan Bin Obur
3. Sdr. Anwar Bin Inon
4. Sdr. Iyus Ibing Bin Inon
5. Sdr. Iyus Rizal Bin Saepuloh
6. Sdr. Toto
7. Sdr. Dadang
8. Sdr. Rustiawan
9. Sdr. Endang
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.