Geger Pengantin di Palembang Dibacok 5 Orang yang Diduga Musuh Bebuyutan, Bagaimana Nasib Mempelai Jelang Akad?
Faza Anjainah Ghautsy May 12, 2025 10:34 PM

Grid.ID - Geger kasus pengantin di Palembang dibacok 5 orang yang diduga musuhbebuyutannyapada Senin (12/5/2025). Adapun motif pembacokan tersebut diduga karena balas dendam pelaku kepada korban.

Seorang mempelaipria di Palembang, Sumatra Selatandibacok oleh 5 orang ini bernama Ahmad Handa (30).Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Ahmad Handa merupakan calon pengantin yang seharusnya melangsungkan akad nikah dengan kekasihnya Faridah Ariyanti secara tiba-tiba mengalami serangan mendadak.

Ia diserang ketika hendak menuju ke lokasi pernikahan di Jalan Panca Usaha depan Lorong Wakaf II, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Sebrang Ulu I Palembang. Saat Handa baru saja turun dari mobil, dia diserang oleh lima orang dan sebagian diantaranya menggunakan senjata tajam.

Akibat dari serangan tersebut, Handa mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya dan kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang untuk mendapatkan perawatan. Meskipun dengan kondisi yang terluka parah, Handa kemudian tetap melangsungkan akad nikah di ruang perawatan RSUD Bari Palembang dengan didampingi keluarganya.

"Iya kemarin sudah langsung akad, rencananya hari ini akan dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang untuk operasi," kata Aidil, kakak perempuan dari Faridah pada senin (12/5/2025).

Faridah menjelaskan bahwa dirinya sangat terkejut ketika melihat Handa yang diserang saat akan menuju ke tempat akad nikah dilaksanakan.

"Waktu itu baru saja sampai di tempat dan mau turun. Tiba-tiba lima orang menyerang," jelasnya.

Selanjutnya, Faridah tetap melanjutkan acara menjamu tamu yang datang meskipun tanpa kehadiran Handa sebagai mempelai laki-laki.

Handa mengaku bahwa lima orang yang menyerang dia merupakan musuh lamanya dan mereka menggunakan berbagai senjata, termasuk pisau, parang, dan juga pistol. Dia juga mengenali salah satu pelaku, Jono alias Ian yang membacoknya dengan senjata tajam hingga dia mendapatkan luka yang parah.

"Yang pakai pistol nahan mobil, yang kejar-kejar saya tiga orang," kata Handa saat berada di rumah sakit.

"Saya menyelamatkan diri masuk ke rumah warga. Awalnya sempat dikira saya dikejar polisi karena ada suara tembak-tembakan. Setelah saya masuk, pelaku berhenti mengejar, lalu saya dibawa ke rumah sakit," sambungnya.

Handa menambahkan bahwa salah satu pelaku diduga memiliki dendam terhadapnya karena merasa Handa telah menjadi informan polisi. Sebelumnya dia juga pernah cekcok dengan pelaku di tahun 2019.

"Dia itu nuduh aku cepu (Informan polisi), aku tidak merasa. jadi pernah kami di atas jembatan Kertapati, aku diteriakin maling, terus aku lari, dia lari. Pada tahun 2019, dia (pelaku) sempat aku tusuk, mungkin sekarang dia balas saat aku lengah," jelas Handa.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, membenarkankasuspengantin di Palembang dibacok 5 orangtersebut. Dia menyatakan bahwa pihaknya akan segera mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan warga dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kita sudah melakukan olah TKP, termasuk memeriksa sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut, termasuk rekaman kamera CCTV di lokasi. Pelaku sedang dilakukan pengejaran oleh anggota kita di lapangan," ujarnya.

Dikutip Grid.ID dari Tribun-medan.com, Ahmad Handa, korban pembacokan itu kini terpaksa mengucapkan ijab kabul sambil terbaring di tempat tidur IGD. Ahmad Handa terbaring lemah di atas kasur IGD dan dengan bantuan alat pernapasan. Ia bersuara lirih mengikuti arahan penghulu yang membimbingnya untuk mengucapkan ijab kabul.

Setelah ditetapkan sah, korban Ahmad Handa kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat, Muhammad Hoesin untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Camat Seberang Ulu I, Hijrun juga membenarkan kalau calon pengantin pria yang dibacok sudah dinikahkan oleh KUA.

"Informasi dari Kepala KUA memang ada. Tapi korban masih di rumah sakit belum pulang," ucapnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.