TRIBUNNEWS.COM - Peta persaingan Thailand Open 2025 di ganda campuran tampaknya akan jadi mission impossible bagi wakil Indonesia.
Indonesia menurunkan beberapa wakil andalannya di ganda campuran dalam gelaran dengan level super 500.
Satu di antaranya ada Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu yang pekan lalu berhasil menjuarai Taipei Open 2025 (super 300).
Jafar/Felisha tentunya tak sendirian. Keduanya akan ditemani jajaran senior seperti Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva hingga Amri Syahnawi/Nita Violina.
Sebagai pasangan yang baru saja merampungkan satu turnamen lalu berakhir menjadi juara, tentu akan jadi favorit di gelaran selanjutnya yakni Thailand Open 2025.
Namun perjalanan Jafar/Felisha di Thailand Open 2025 bersama kompatriotnya diprediksi bakal terjal.
Pasalnya dari undian Thailand Open 2025 menunjukkan bahwa Jafar/Felisha dan kolega kan bertemu lawan-lawan tangguh.
Sebut saja dua jagoan China, Jiang Zhenbang/Wei Yaxin dan Feng Yanzhe/Huang Dongping bakal jadi batu sandungan utama.
Kedua pasangan tersebut selain berstatus unggulan di Thailand Open 2025, juga punya kiprah apik dan tengah dalam misi mendongkrak ranking BWF.
Ini karena kedua pasangan tersebut baru saja 'rujuk' setelah sebelumnya sempat pecah kongsi selepas Olimpiade Paris 2024.
Selain dua pasangan China, masih ada wakil dari delegasi lain seperti Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong), Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran (Thailand), Hiroki Midorikawa/Natsu Saito (Jepang) hingga Hoo Pang Ron/Cheng Su Yin (Malaysia).
Nama-nama tersebut yang memiliki statistik apik bisa jadi batu sandungan utusan Indonesia yang akan berjuang lolos minimal perempat final.
Apalagi menilik posisi bracket, Adnan Maulana/Indah Cahya langsung ketemu dengan pasangan ranking 1 dunia.
Ialah Jiang/Wei yang akan jadi lawan Adnan/Indah di babak pertama Thailand Open 2025.
Sejatinya jika bicara soal utusan China, yang berbahaya bukan hanya pasangan dengan status unggulan saja.
Tapi underdog asal China yang masuk dalam daftar pemain Thailand Open 2025 diprediksi bisa memberi kejutan.
Ada Zhu Yijun/Zhang Chi serta Guo Xinwa/Chen Fanghui yang bisa jadi penghalang laju utusan Indonesia.
Walaupun China jadi favorit, Indonesia patut memanfaatkan satu celah karena tak ada utusan Korea.
Di mana biasanya kekuatan wakil Korea hampir sama dengan apa yang dimiliki oleh China.
Satu di antaranya adalah Seo Seungjae/Chae Yujung yang mana menariknya di Thailand Open 2025 tak ikut serta.
Aji mumpung ada satu celah, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh utusan Merah-Putih untuk melaju jauh.
Terlebih dalam gelaran bertajuk Thailand Open ini Indonesia sudah cukup lama puasa gelar.
Terakhir kali ada wakil Indonesia yang menjuarai Thailand Open terjadi pada edisi tahun 2020 (I).
Sebagaimana melansir BWF, satu-satunya gelar juara kala itu didapat oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu di nomor ganda putri.
Sementara untuk sektor ganda campuran Indonesia terakhir kali ada yang naik podium utama pada tahun 2018.
Kala itu Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang berhasil menyumbang gelar untuk Indonesia.
Tercatat kini sudah tujuh tahun lamanya ganda campuran Indonesia puasa gelar di Thailand Open.
Perjuangan utusan Merah-Putih di Thailand Open 2025 dengan level super 500 akan dimulai besok hari Selasa (13/5/2025).
(Niken)