Ma’ruf Amin Buka Pendidikan Instruktur PKPB, Tegaskan Kaderisasi Sebagai Tulang Punggung PKB
Chaerul Umam/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Ma’ruf Amin, secara resmi membuka kegiatan Pendidikan Instruktur PKPB (Pendidikan Kader Penggerak Bangsa) yang diikuti oleh puluhan calon instruktur kaderisasi PKB di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).
Dalam sambutannya, Kiai Ma’ruf menekankan pentingnya memperkuat sistem kaderisasi sebagai fondasi utama perjuangan partai.
Ia mengingatkan bahwa PKB sebagai partai besar yang pernah melahirkan pemimpin nasional, harus terus memperkuat identitas ideologis dan militansi kader.
“Mari kita teguhkan kembali komitmen terhadap politik ideologis yang tangguh dan berkarakter. Dengan semangat itu, saya buka secara resmi Pelatihan Instruktur PKPB DPP PKB,” ujar Wakil Presiden RI ke-13 tersebut.
Menurutnya, kaderisasi adalah pilar penting dalam mengokohkan cara berpikir (fikrah), aktivitas (amaliah), dan gerakan perjuangan (harokah) partai yang berpijak pada prinsip politik Ahlussunnah wal Jamaah. “Di dalamnya, kepentingan bangsa harus selalu lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi,” tegasnya.
Sekretaris Jenderal DPP PKB, Hasanuddin Wahid, atau yang akrab disapa Cak Udin, turut menyampaikan bahwa kaderisasi merupakan ujung tombak dalam menjaga eksistensi dan arah perjuangan PKB.
“Kaderisasi ini diharapkan mampu melahirkan calon pemimpin yang tidak hanya militan, tetapi juga relevan bagi masa depan PKB, agama, dan bangsa,” katanya.
Ia menambahkan, kekuatan PKB terletak pada ideologi yang kokoh dan berbeda dari partai politik lainnya. “PKB tidak bertumpu pada kekuatan pragmatis, tapi pada asas ideologis yang konsisten, karena assiyasah mabniyatun ‘ala aqidatiha—politik dibangun di atas akidahnya,” ujar Cak Udin.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) DPP PKB, Zainul Munasichin, menjelaskan bahwa tahap pertama pelatihan ini diikuti oleh 67 peserta, yang berasal dari Tenaga Ahli DPP PKB dan Yayasan Dipantara.
“Kita ingin kembali menggerakkan kaderisasi secara masif di seluruh Indonesia. Tahap pertama ini melibatkan 67 peserta sebagai calon instruktur,” katanya.