TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya terungkap nasib 10 penumpang kapal wisata Pulau Tikus Bengkulu yang karam.
Ke-10 penumpang yang sempat dinyatakan hilang ditemukan dalam kondisi selamat.
Sebelumnya, para korban sempat berstatus masih dalam pencarian oleh tim SAR Basarnas Bengkulu.
Keberadaan 10 korban terungkap setelah dilakukan penelusuran. Seperti diketahui, peristiwa tragedi karamnya kapal wisata Pulau Tikus, pada Minggu sore (11/5/2025).
Kesepuluh korban ternyata sebagian dirawat di rumah sakit tanpa melapor.
Sebagian korban pulang ke kediamannya masing-masing.
Sehingga dengan demikian tim pencarian untuk korban yang sebelumnya sempat dibentuk oleh Basarnas, langsung dibubarkan dan pencarian dinyatakan ditutup.
"Pagi ini sudah terkonfirmasi semua, semuanya sudah selamat cuma memang dia nggak ngelapor," ungkap Humas Basarnas Bengkulu Mega Maysilva, Senin (12/5/2025).
Untuk 10 orang yang sebelumnya sempat dinyatakan dalam pencarian tersebut yaitu :
1.May Sirah Asal Kabupaten Seluma sempat dirawat di RSHD Kota Bengkulu
2.Difian asal Kabupaten Seluma sempat dirawat di RSHD Kota Bengkulu
3.Alwali Asal Kabupaten Seluma sempat dirawat di rumah sakit Bhayangkara
4.Agustini Dwi Asal Kabupaten Seluma sempat dirawat di rumah sakit Bhayangkara
5.Vreska Asal Kabupaten Seluma sempat dirawat di rumah sakit Bhayangkara
6.Yusnita asal Muaro Bungo Provinsi Jambi
7.Deka Maharani asal Kabupaten Rejang Lebong
8.Frengki asal Kabupaten Seluma
9.Ramdani Asal Kabupaten Seluma sempat dirawat di rumah sakit Bhayangkara
Dengan sudah diketahuinya keberadaan 10 orang yang sebelumnya dinyatakan dalam pencarian tersebut, semua data korban yang total 104 orang sudah teridentifikasi semua.
Artinya dari 104 orang penumpang dan ABK yang ada di atas kapal wisata Pulau Tikus yang karam kemarin, 97 orang dinyatakan selamat dan 7 orang meninggal dunia.
Dari 7 korban meninggal dunia sebelumnya 5 orang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu dan 2 orang dibawa ke RSHD Kota Bengkulu.
Untuk korban meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara yaitu :
1. Riska Nurjanah (28) yang merupakan warga asal Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan.
2. Ratna Kurniati (28) yang merupakan warga Jalan Pepabri Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
3. Tesya (20) yang merupakan warga Jalan 2 jalur Kelurahan Durian Depun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang.
4. Nesya (27) yang merupakan warga Jalan Suban Air Panas Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong.
5. Arva Richi Dekry (29) yang merupakan Warga asal Kelurahan Awai Parak Kecamatan Padang Utara Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
Sedangkan 2 korban yang dinyatakan meninggal dunia di RSHD Kota Bengkulu :
1.Yunita yang merupakan salah satu karyawan Puskeswan Pinang Raya Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.
2. Iwan Suantra Wijaya yang merupakan warga asal Provinsi Jambi.
Baik korban yang ada di rumah sakit Bhayangkara maupun yang ada di RSHD Kota Bengkulu semuanya sudah diberangkatkan ke rumah duka.
Detik-detik kapal wisatawan Pulau Tikus karam di perairan Malabro, Kota Bengkulu pada Minggu sore (11/5/2025).
Jidan Dinil Haq, salah satu penumpang yang selamat mengungkapkan musibah kapal karam terjadi saat kapal dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus.
Di tengah laut, mesin kapal tiba-tiba mati, membuat kapal tak mampu bergerak.
“Awalnya kami pulang dari wisata Pulau Tikus. Tapi di tengah laut, mesin kapal tiba-tiba mati, dan ditambah juga angin kencang yang membuat kapal jadi tergoncang di tengah laut,” kata Jidan.
Tak lama setelah mesin mati, kapal dihantam ombak besar yang datang bertubi-tubi.
Guncangan kuat dari ombak menyebabkan kapal mengalami kebocoran parah dan akhirnya tenggelam.
“Saat itu ombak sedang besar, kapal diguncang ke kiri dan kanan terus-menerus dikarenakan angin kencang sampai akhirnya tenggelam,” ungkap Jidan.
Kejadian kapal karam disebabkan kondisi cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda daerah pantai Malabero, serta kerusakan mesin yang terjadi saat kapal berada di laut
Pemulangan Jenazah
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, memastikan penanganan terhadap korban musibah berjalan dengan baik.
Dalam keterangannya di lokasi, ia menyampaikan bahwa seluruh perlengkapan dan kebutuhan evakuasi telah disiapkan.
“Terima kasih kepada semua pihak, termasuk Pak Wakapolda yang telah turun langsung, serta Pak Gubernur yang terus memantau dan memberikan arahan kepada saya,” ujar Mian.
Ia menegaskan bahwa jenazah para korban akan segera dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga menanggung seluruh biaya pemulangan, termasuk penyediaan ambulans yang dinilai cukup memadai.
“Kondisi di lapangan saat ini relatif baik. Barusan jenazah dari Curug sudah diberangkatkan,” tambahnya.
Mian juga berharap tidak ada lagi korban jiwa yang bertambah.
Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka sedang mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara maupun rumah sakit kota.
“Ini adalah sebuah musibah. Kami berharap semua yang sakit bisa segera pulih,” tutupnya.
(*/tribun-medan.com)
Sumber: Tribunbengkulu.com