Gabung Geng Motor, Aktor Laga Hollywood Teman Putin Muncul di Parade Hari Kemenangan Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Ketika puluhan pemimpin dunia pro-Rusia berkumpul di Moskow untuk memberi penghormatan kepada militer negara tersebut di hari besar, media pemerintah melihat seorang tamu menonjol dari kerumunan, seorang bintang laga Hollywood tahun 90-an, Steven Seagal .
Di sela-sela pengambilan gambar kendaraan lapis baja yang melaju di jalan berbatu dekat Kremlin, Seagal muncul sebentar dalam jarak dekat dalam liputan media pemerintah Izvestia tentang Hari Kemenangan Rusia.
Video klip seniman bela diri film yang bergerak di antara kerumunan pada Jumat pekan kemarin juga beredar di media sosial selama akhir pekan.
Kantor berita Prancis Agence France-Presse melaporkan dari Moskow kalau Steven Seagal terlihat duduk di dekat geng motor nasionalis Rusia yang disebut Night Wolves.
Seagal, teman lama pemimpin Rusia, Vladimir Putin, merupakan sosok vokal yang melontarkan dukungannya terhadap Moskow dan memperoleh kewarganegaraan Rusia pada tahun 2016.
Kementerian luar negeri Rusia mengangkat Seagal sebagai perwakilan khusus pada tahun 2018 untuk mempromosikan budaya Rusia ke AS.
Sejak itu, Seagal terus secara terbuka memihak Kremlin setelah negara itu menginvasi Ukraina.
Steven Seagal bukan satu-satunya tokoh film AS yang menghadiri parade Jumat (9/5/2025) tersebut.
Oliver Stone , sutradara pemenang tiga Piala Oscar yang membuat film dokumenter berdurasi empat jam tentang Putin, juga difoto di acara tersebut.
Stone juga kerap memuji Putin, menyebutnya sebagai "pemimpin hebat" dalam wawancaranya dengan The Guardian pada Mei 2023.
Sutradara tersebut difoto tengah menjabat tangan Putin saat resepsi untuk para pemimpin asing pada hari Jumat.
Penampilan mereka pada parade tersebut menandai bagaimana Rusia berupaya meningkatkan kemegahan acara tahun ini untuk memperingati 80 tahun penyerahan diri Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
Parade Hari Kemenangan dua tahun terakhir menampilkan pawai yang lebih kecil dari perayaan-perayaan di tahun-tahun sebelumnya.
Sebagian besar meyakini hal itu karena Rusia menghemat sumber daya seperti tank dan pesawat untuk perang.
Beberapa pemimpin dunia — kebanyakan dari negara-negara Eropa Timur dan Asia Tengah — tampak menyaksikan acara tersebut.
Namun, pada hari Jumat, Moskow menggelar pertunjukan penuh di hadapan sekitar dua lusin pemimpin, termasuk Xi Jinping dari Tiongkok.
Rudal balistik Iskander dan Yars, peluncur roket ganda Tornado-S, dan tank tempur utama modern T-90 meluncur melewati serangkaian kamera di jalan, dan jet tempur Su-25 meraung di atas pusat kota Moskow dengan asap berwarna.
Yang juga ditampilkan dalam prosesi tersebut untuk pertama kalinya adalah pesawat serang tak berawak Rusia, yang telah menjadi senjata utama Kremlin dalam perang.
Beberapa hari menjelang parade, yang dimaksudkan sebagai demonstrasi kekuatan dan kepercayaan Rusia terhadap militernya, menyaksikan Ukraina mengancam Moskow dengan beberapa gelombang serangan pesawat tak berawak yang memaksa bandara terdekat ditutup sementara.
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan para pemimpin dunia awal minggu itu kalau mereka dapat menghadapi risiko dengan menghadiri parade Hari Kemenangan.
"Posisi kami sangat sederhana untuk semua negara yang melakukan perjalanan ke Rusia pada 9 Mei: Kami tidak dapat bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah Federasi Rusia," kata Zelenskyy.
Selama parade sesungguhnya, Rusia memutus akses internet di pusat kota Moskow dan mengatakan pihaknya telah meningkatkan tindakan untuk melawan potensi ancaman pesawat tak berawak.
(oln/BI/*)
