BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Rencana pembangunan tambak udang modern di Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) RI dikabarkan urung terlaksana.
Informasi dihimpun Senin (14/5/2025), hasil pembahasan internal di KKP sesuai kajian teknis dinilai lahan untuk lokasi tambak yang disiapkan Pemkab Tala di Desa Kualatambangan, Kecamatan Takisung, dinilai kurang prospektif.
Hal tersebut mengejutkan pemerintah daerah setempat karena selama ini telah melakukan upaya all out untuk menopang kelancaran perealisasian program KKP tersebut. Di antaranya penyiapan lahan seluas 500 hektare.
Pada 18 Januari 2025 lalu Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu juha telah datang meninjau lahan untuk tambak tersebut.
Saat itu sekaligus dilakukan pengukuran disertai peta satelit untuk melihat posisi jarak dengan akses jalan serta dengan pesisir laut setempat.
Lokasi untuk tambak udang modern berbasis kawasan itu letaknya di sisi kiri jalur Kualatambangan ke arah Pantai Batu Lima di wilayah desa setempat.
Sedangkan di sisi kanan jalan adalah pesisir Laut Jawa. Kawasan sekitar jauh dari pemukiman penduduk dan sebagian besar masih berupa semak belukar.
Kondisi eksisting di lahan untuk tambak tersebut, sebagiannya berupa kebun kelapa sawit plasma yang berada di dataran rendah berupa rawa dangkal.
Kades Kualatambangan H Zainuddin saat itu ketika dikonfirmasi mengatakan semua lahan tersebut juga telah dibebaskan, termasuk lahan warga yang ada kelapa sawitnya.
Secara administratif lokasi untuk tambak itu berada di lingkungan RT 15 Dusun 6. Dari tepi jalan aspal, jaraknya sekitar 300 meter.
Mengenai kabar urungnya rencana tambak udang modern itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tala H Achmad Taufik ketika dikonfirmasi mengaku juga telah mendengarnya.
"Kami sedang menanyakan ke KKP mengenai kepastiannya, jadi dilanjutkan atau dibatalkan," ucapnya.
Ia mengatakan rencana pembangunan tambak udang modern tersebut murni program dari KKP. Karena itu dalam hal ini pemerintah daerah pada posisi menunggu.
"Hingga sekarang belum ada informasi lebih lanjut dari KKP. Mudahan dalam waktu segera, ada jawaban pasti," tandasnya.
Pihaknya berharap rencana tersebut dapat dilanjutkan karena tentu bakal mampu mendongkrak perekonomian Tala. Setidaknya bagi warga setempat dan sekitar.
Dikatakannya, Pemkab Tala selama ini telah cukup maksimal mendukung program besar tersebut. Mulai penyiapan lahan tambak, pendampingan ke lokasi, hingga penyiapan akses jalan menuju lokasi.
"Bahkan petinggi KKP sudah sering datang ke Tala. Dirjen Perikanan Budidaya saja dua kali hingga meninjau langsung lokasinya," tandas Taufik.
Sebagai informasi, saat peninjauan awal Januari lalu, Tb Haeru kepada wartawan menerangkan peninjauan tersebut sangat penting karena pemilihan lokasi menjadi pengunci sebuah kegiatan, apakah bisa atau tidak, layak atau tidak.
Pihaknya juga ingin memastikan bagaimana tata ruang di sekitar lokasi tambak tersebut. Sementara saat peninjauan, akuisisi lahan tersebut memang milik KKP. Namun di kawasan setempat juga ada pihak lain.
Selain itu pihaknya juga ingin melihat respons masyarakat. Apalagi ketika nanti tambak mulai dibangun dan operasional akan banyak menyerap tenaga kerja.
Dikatakannya, masih panjang proses yang harus dilalui. Namun apabila seluruh kesiapannya lancar, maka akan direalisasikan dalam tahun 2025 ini juga. Seluruh pembiayaan dari KKP.
Terkait hasil pengecekan lokasi, saat itu Haeru mengatakan ada tim teknis. Kedatangannya paling utama untuk memastikan lokasi lahannya. Lalu, ingin mengetahui tanggapan masyarakat.
Setelah itu nanti barulah masuk ke teknis. Nanti bakal dilihat berapa jarak lahan tambak ke jalan poros, berapa jarak dari laut dan lainnya.
(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)