BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI- Memiliki luas 4 hektare, Kampung Bambu di Desa Tandilang, Kecamatan Batangalai Timur, Hulu Sungai Tengah dijadikan objek wisata pada 2017.
Pemiliknya, Rusianyah menyatakan berawal 2013 lalu membeli lahan tersebut dari masyarakat setempat. Saat itu, lahan dipenuhi tanaman bambu.
Setelah dibersihkan, lahan dibikin kolam ikan.Namun, sukses budidaya ikan dalam kolam, Rusiansyah yang bertugas sebagai guru di desa tersebut bingung memasarkan.
Sebab, desa itu cukup jauh dari kota Barabai. Akhirnya, menyadari alam di sekitarnya indah, diapun berinovasi membangun berbagai fasilitas utuk dijadikan objek wisata.
“Alhamdulillah berhasil. Namun, masih jalan di tempat, karena kondisi jalannya masih banyak titik yang rusak. Terutama di wilayah Tandilang sendiri,”ujarnya.
Selama jalan belum benar-benar mulus, Rusiansyah menyatakan belum menambah fasilitas baru. Namun bakal menjadikan kawasan wisata yang dikelolanya itu, sebagai tempat belajar bag anak-anak sekolah, dengan membuka sekolah alam.
“Kami kan tawarkan ke sekolah-sekolah, untuk kelas alam, mislanya satu atau dua hari, belajar di alam. Melihat bagaimana keindahan Pegunungan Meratus, melihat petani menyadap karet dan kearifal lokal lainnya. Jadi sasarannya, tetap wisata keluarga ditambah wisata Pendidikan alam,”ujarnya.
Rusianyah juga berharap, para pejabat daerah agar mempromosikan wisata lokal, dengan menggelar berbagai acara, seperti rapat SKPD di objek wisata daerah sendiri. Dengan begitu secara tak langsung juga memberdayakan wisata daerah sendiri. (banjarmasinpost.co.id/hanani)