TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana berharap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat berperan bagi peningkatan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Harapan ini disampaikan Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana, saat memberikan pengarahan Workshop Tata Kelola BUMDes dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan desa di Sasana Bhakti Praja pada Kamis (15/5/2025).
“BUMDes harus memiliki peran krusial dalam meningkatkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi desa, seperti pariwisata, pertanian, Perikanan dan perkebunan atau potensi lokal lain yang bisa dikembangkan di setiap desa,” katanya seraya menyampaikan bahwa pengelolaan BUMDes harus kreatif dan inovatif, dan tidak hanya terpaku pada satu jenis usaha saja.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana berpesan pengelola BUMDes agar berkolaborasi dengan koperasi desa yang akan segera dibentuk oleh Pemkab di seluruh desa di Banjarnegara.
Tujuannya tidak lain agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, Pemkab Banjarnegara akan hadir mendampingi setiap langkah masing-masing desa karena dalam pelaksanaannya tidak bisa memukul rata untuk melakukan kesamaan potensi dari jenis masing -masing BUMDes.
“Setiap desa itu memiliki potensi yang berbeda-beda, baik dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun budaya. Jadi BUMDes perlu melakukan pemetaan potensi lokal untuk menentukan jenis usaha yang paling tepat dan berpotensi sukses,” tandas Bupati Banjarnegara.
Dalam kesempatan ini, Bupati Banjarnegara berjanji akan mendampingi setiap BUMDes untuk menggali potensi yang bisa dikembangkan di setiap desa.
“Diversifikasi usaha BUMDes itu bisa meningkatkan pendapatan asli desa (PAD) dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.,” tambahnya.
Sementara Inspektur Banjarnegara Agung Yusianto mengatakan, Workshop Tata Kelola BUMDes dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan desa diikuti 266 desa yang dibagi 7 angkatan, dimana setiap desa mengikutkan kepala desa dan ketua BUMDes.
Salah satu tujuan dari workshop ini kata agung adalah untuk memastikan pengeloalaan BUMDes sesuai dengan regulasi yang ada .
“Kami menghadirkan salah satu nara sumber yaitu Best practice BUMDes dari salah satu BUMDes yang ada di Jawa Tengah dan DIY yang sudah berhasil dan sudah beromset Milliaran rupiah,” kata Agung Yusianto, Inspektur Banjarnegara. (*)