TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap identitas pembunuh seorang pria berinisial ML (34) yang jasadnya ditemukan tergeletak di Gang Barokah, Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedy Aditya mengatakan pelaku diketahui berinisial UA yang merupakan kerabat dari korban.
"Pelaku UA ini memiliki hubungan saudara dengan korban. Jadi hubungan saudaranya bahwa korban menikah dengan sepupu dari pelaku," kata Twedy kepada wartawan, Jumat (16/5/2025).
Keduanya, kata Twedy, merupakan pekerja harian lepas untuk membersihkan rumput liar di sebuah lahan kosong.
Dalam hal ini, Twedy mengatakan pelaku sudah mempersiapkan aksi pembunuhan ini karena sudah membawa pisau sebelum bertemu dengan korban.
"Sebelum janjian, dia sudah menyiapkan ini untuk dibawa pada saat malam bertemu, pada saat mengundang makan itu," tuturnya.
Atas perbuatannya, UA dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman Pidana mati atau bidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara. Kemudian Pasal 338 KUH Pidana Ancaman 15 Tahun Penjara.
Sebelumnya, seorang pria inisial ML (35) ditemukan tewas di pinggir jalan kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (8/5/2025) malam.
Jenazah pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 22.00 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi adanya penemuan mayat tersebut.
Laporan resmi diterima oleh pihak kepolisian pada Jumat (9/5/2025) dini hari.
Menurut keterangan saksi, E, korban pertama kali ditemukan tergeletak tak bernyawa saat ia melintas pulang kerja.
"Saksi kemudian segera menghubungi saksi lainnya, BI, yang merupakan pemilik warung di sekitar lokasi," kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).
Saksi BI mengaku sempat melihat korban datang ke warungnya sekitar pukul 21.00 WIB bersama seorang temannya untuk makan.
Setelah itu, korban kembali seorang diri untuk membeli rokok, sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
"Korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk keperluan visum dan penyelidikan lebih lanjut," ujar Kombes Pol Ade Ary.
Poses penyelidikan masih terus berlangsung guna mengetahui penyebab pasti korban meninggal.