Rumah Nyaris Dibongkar karena Sengketa, Respons Atalarik Disebut Kena Azab Pisahkan Anak dan Ibunya
Willem Jonata May 17, 2025 07:40 AM

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesinetron Atalarik Syach menanggapi komentar pedas netizen yang menyebut dirinya kena azab usai rumahnya hampir dibongkar paksa oleh pengadilan. 

Rumah yang ia tempati sejak lama bersama anak-anaknya terancam dieksekusi, lantaran dibangun di atas tanah milik perusahaan lain. Sederhananya, terjadi sengketa tanah.

Tak sedikit warganet yang mengaitkan situasi tersebut dengan konflik Atalarik dan mantan istrinya, Tsania Marwa.

Beberapa tahun lalu, Atalarik terlibat konflik dengan Tsania. Mereka kemudian bercerai.

Namun, masalah tak berhenti di situ. Atalarik melawan keputusan pengadilan, yang menyebut hak asuh anak jatuh ke tangan ibunya.

Atalarik malah memaksakan kehendaknya dan merebut anak dari Tsania, untuk tinggal bersamanya.

Bahkan Atalarik melarang Tsania bertemu anak-anak mereka.

Disebut kena azab, Atalarik tak ambil pusing. Ia yakin bahwa yang dialaminya karena takdir Allah, bukan seperti dugaan netizen.

“Oh azab. Alhamdulillah dikasih azab sama Yang Maha Kuasa, kalau itu memang benar azab. Tapi kalau dari netizen? Memang dia Yang Maha Kuasa?” ucap Atalarik Syach di kediaman di kawasan Cibinong Kabupaten Bogor, Jumat (16/5/2025).

"Saya anggap ini ujian. Alhamdulillah saya dikasih ujian ini, dikasih pintar, mau naik level,” tambahnya.

Menurutnya, situasi pelik yang ia alami justru membuka jalan damai setelah ada pembeli yang bersedia membantu menyelesaikan masalah pembebasan tanah tersebut.

Terkait nama Tsania Marwa yang kembali diseret-seret, Atalarik mengaku hanya bisa tertawa saat melihat komentar miring tersebut.

“Oh iya, saya dengar itu (bawa nama Tsania Marwa). Teman baik saya kirim (komentar netizen), saya melihatnya ketawa," ucapnya.

"Saya bilang, ‘Alhamdulillah’. Apa sih katanya? Oh, azab karena karma mantan istri,” lanjur Atalarik.

Sebelumnya, rumah Atalarik Syach sempat hampir dieksekusi oleh tim juru sita pengadilan karena berdiri di atas lahan milik PT Sapta. 

Namun, eksekusi urung dilakukan setelah ada kesepakatan pembayaran secara bertahap oleh adik kandungnya, Attila Syach.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.