Menkes Sebut Vaksin TBC yang Kini Dilakukan Uji Klinis Bukan Buatan Bill Gates, Tapi GlaxoSmithKline
Adi Suhendi May 17, 2025 07:34 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan vaksin tuberkulosis (TBC) yang saat ini sedang dalam uji klinis bukanlah buatan Bill Gates seperti yang beredar di media sosial.

Ia meluruskan bahwa vaksin tersebut dikembangkan perusahaan farmasi ternama, GlaxoSmithKline (GSK).

Sementara itu, Bill & Melinda Gates Foundation hanya berperan dalam pendanaan riset.

“Ini bukan vaksin Bill Gates. Ini vaksin yang buat adalah perusahaan GlaxoSmithKline yang memang benar-benar ahli dalam membuat vaksin,” ujar Budi dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa GSK sempat berencana menghentikan pengembangan vaksin TBC karena menilai secara ekonomi kurang menguntungkan, mengingat target utamanya adalah negara-negara berkembang.

Namun, Gates Foundation melihat potensi penyelamatan jutaan nyawa dan memutuskan untuk mendanai kelanjutannya.

“Glaxo melihat, ‘Oh ini vaksin buat negara miskin’. Walaupun banyak yang bisa diselamatkan, buat dia mungkin untungnya kurang besar, jadi dia mau berhentikan prosesnya. Gates Foundation melihat ini penting, dan meneruskan pembiayaannya,” jelasnya.

Ia menegaskan, langkah Indonesia untuk menjadi bagian dari uji klinis global adalah bentuk komitmen agar vaksin yang nantinya disetujui memang cocok bagi genetik masyarakat Indonesia.

“Kalau misalnya nggak cocok, masih bisa diperbaiki vaksinnya. Sehingga kalau keluar nanti bisa mengobati orang Indonesia,” katanya.

Budi menekankan pentingnya informasi yang akurat di tengah masyarakat, termasuk soal vaksin. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh teori konspirasi yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan publik.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi salah satu negara yang berpartisipasi dalam uji klinis tahap 3 vaksin TBC, dengan target penyelesaian pada tahun 2028.

Uji klinis ini dilakukan sesuai standar WHO dan melibatkan para pakar dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.