Bulog Waingapu Dukung Swasembada, Beli Beras Petani Sumba Timur Sesuai Ketetapan Harga
GH News May 18, 2025 10:04 PM

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Perum Badan Urusan Logistik Waingapu (Bulog Waingapu) mulai membeli gabah kering dan beras hasil panen petani di Kabupaten Sumba Timur sesuai ketetapan harga Bulog.

Hal itu disampaikan Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Waingapu Muhammad Azizu, Sabtu (17/5/2025).

Menurutnya, pembelian gabah kering di petani-petani di Kabupaten Sumba Timur dalam rangka pelaksanaan tugas dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait swasembada pangan.

Terkait hal itu ungkap Azizu, pihaknya makin gencar untuk membeli gabah dan beras dari petani untuk mengejar pencapaian target. Ia pun mengakui bahwa pembelian gabah dari petani dengan menggandeng Kodim 1601 melalui Babinsa dalam mengawasi pembelian di lapangan serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur.

“Untuk mengaktifkan kerja sama ini kita dapat menyosialisasikan dan mengedukasi terkait program pemerintah swasembada pangan dengan harapan masyarakat, khususnya petani, dapat lebih memahami pentingnya kualitas hasil panen itu,”ujarnya.

Kegiatan ini juga ungkap Azizu, Perum Bulog berkoordinasi dengan pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur untuk mengajak Kelompok tani (Poktan) maupun Gabungan kelompok tani (Gapoktan) ikut menjadi mitra Bulog dengan harapan agar sosialisasi terhadap program swasembada pangan dapat tersiar sebagai wadah untuk memperluas penyerapan beras dari masyarakat.   

Ia menjelaskan, sesuai surat keputusan Bapanas untuk harga gabah kering panen yang dijual petani akan dibeli Perum Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. Terkait pembelian gabah kering tersebut Perum Bulog Waingapu juga bekerjasama dengan mitra penggilingan sekitar untuk melaksanakan pengolahan atas gabah petani yang telah diserap.

“Jadi sesuai keputusan Bapanas, Bulog diharapkan dapat menyerap beras berkualitas medium dengan kualitas derajat sosoh 95 persen, kadar air 14 persen, beras putih patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen yang akan dibeli dengan harga Rp12.000 per kilogram untuk gudang Bulog,”jelas Azizu.

Program ini, tambah dia, sejak bulan Februari 2025 sampai saat ini Bulog Waingapu telah melaksanakan peyerapan beras medium sebanyak 200 ton dan gabah sebanyak 40 ton. Dimana khususnya di wilayah Sumba Timur akan mulai ramai pada bulan April-Mei 2025 sesuai masa panen.

“Terkait informasi jangka waktu penyerapan, Bulog terus mengikuti arahan dari pemerintah pusat,” sebutnya.

Adapun, menurut Azizu, tantangan yang dihadapi saat ini masih kurangnya sarana pengolahan hasil panen seperti penggilingan yang belum memadai serta alat pengeringan gabah. Hal ini disebabkan sangat bergantung pada kondisi alam yang dapat mempengaruhi kualitas beras hasil penggilingan di Sumba Timur.

“Kami berharap dengan sinergi antara Pemerintah Daerah dan TNI Polri dapat mendorong peningkatan pemahaman atas kualitas beras hasil pengolahan sehingga berdampak pada peningkatan penyerapan beras setara medium guna menyukseskan program swasembada pangan,” harap Azizu (*)     

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.