Kronologi Pria Gantung Diri Pakai Kain Popok di Lampung, Awalnya Pamit ke Makam
Ayu Wulansari K May 19, 2025 12:34 AM

Grid.ID - Terungkap kronologi seorang pria gantung diri pakai kain popok di Lampung. Awalnya, pria tersebut pamit ke istrinya hendak ke makam sang anak, tak disangka dirinya ditemukan tewas tergantung keesokan harinya.

Seorang pria berinisial IM (23 tahun) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di sebuah kebun kakao milik warga, tepatnya di Dusun 9, Desa Pakuan Aji, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur. Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu(17/5/2025) pagi.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa IM mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri. Peristiwa ini sontak mengejutkan warga sekitar dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat setempat.

Kapolres Lampung Timur AKBP Heti Patmawati, melalui Kapolsek Sukadana AKP Faisal, membenarkan bahwa IM meninggal dunia karena bunuh diri. Faisal pun mengungkapkan kronologi pria gantung diri pakai kain popok di Lampung.

Menurut keterangan Faisal, IM baru saja pulang dari perantauan, dan keputusannya mengakhiri hidup tampaknya berkaitan dengan kondisi emosional yang cukup berat.

Kronologi Kejadian

IM dilaporkan baru kembali ke kampung halamannya setelah merantau selama kurang lebih satu bulan. Kedatangannya terjadi pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Setibanya di rumah, ia langsung menemui istrinya dan mengutarakan niatnya untuk pergi ke makam anak mereka yang telah meninggal.

"IM baru saja pulang dari perantauan selama satu bulan. Setibanya di rumah sang istri, sekitar pukul 02.00 WIB IM meminta izin ingin ke makam anaknya," kata Faisal, dikutip dari Tribun Lambung, Minggu (18/5/2025).

Keesokan harinya, sekitar pukul 07.00 WIB, seorang warga yang hendak mencari kelapa di kebun miliknya dikejutkan oleh penemuan sesosok tubuh yang tergantung di pohon kakao. Setelah didekati, warga tersebut mengenali bahwa korban adalah IM.

Ia segera melaporkan temuan tersebut kepada aparat desa dan pihak kepolisian. Pihak Polsek Sukadana yang menerima laporan langsung bergerak cepat menuju lokasi bersama tim medis dari Puskesmas Pakuan Aji.

Sesampainya di lokasi kejadian, petugas segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal terhadap tubuh korban.

Hasil Pemeriksaan

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal jasad pria gantung diri pakai kain popok tersebut, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan pada tubuh korban. Hal ini memperkuat dugaan bahwa IM memang mengakhiri hidupnya sendiri tanpa campur tangan pihak lain.

AKP Faisal menyebut bahwa alat yang digunakan korban untuk gantung diri adalah sarung berwarna abu-abu yang dikombinasikan dengan kain popok berwarna hijau. Sarung tersebut diikatkan pada batang pohon kakao yang cukup kuat, dan tubuh korban tergantung dengan posisi kaki sekitar dua meter di atas tanah.

"Sarung berwarna abu-abu dan kain popok hijau digunakan sebagai alat akhiri hidup. Kaki korban tergantung sekitar 2 meter dari tanah," jelasnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan memutuskan untuk tidak melakukan autopsi.

"Dari pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan memutuskan untuk tidak melakukan autopsi," tutup Faisal.

Kasus Lain

Sementara itu, kasus orang gantung diri yang disebabkandepresi juga terjadi di Kalimantan Selatan. Seorang pria berinisial MF (32), warga Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri.

Peristiwa tragis ini terjadi diduga akibat tekanan psikologis yang dialami korban setelah gagal menikah karena kendala keuangan.

Kapolsek Kelumpang Barat, Iptu Hendrie Ade, mengungkapkan bahwa korban sempat berselisih dengan kekasihnya, berinisial M, sekitar tiga minggu sebelum kejadian. Perselisihan itu terjadi melalui sambungan telepon dan berakhir dengan ancaman dari MF bahwa ia akan mengakhiri hidupnya.

"Berdasarkan keterangan M, korban sempat berselisih dengannya via telepon tiga minggu sebelumnya dan mengancam bunuh diri," ujar Hendrie, dikutip dari Kompas.com.

Diketahui bahwa sebelum kejadian, korban dan M sempat melakukan panggilan video. Dalam percakapan tersebut, MF bahkan sempat memperlihatkan tali nilon biru yang diduga akan digunakannya untuk gantung diri.

M yang khawatir segera meminta bantuan dua temannya untuk mendatangi rumah korban. Namun sayangnya, saat kedua orang tersebut tiba di lokasi, mereka menemukan MF telah dalam keadaan tergantung tak bernyawa.

Tali nilon yang sebelumnya diperlihatkan dalam video call digunakan oleh korban dan diikatkan pada bagian belakang rumah, tepat di dekat kamar mandi. Pihak kepolisian yang menerima laporan segera menuju tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik atau indikasi tindak pidana lainnya pada tubuh korban.

“Pihak keluarga telah menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi,” pungkas Hendrie.

Jangan Diam Saat Butuh Bantuan

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa tekanan mental yang tidak tertangani dapat berujung fatal. Jika Anda atau orang terdekat mengalami tekanan emosional atau pikiran untuk mengakhiri hidup, segera cari bantuan. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling profesional dapat menjadi solusi untuk meringankan beban pikiran. Untuk informasi lebih lanjut dan akses bantuan, Anda dapat mengunjungi situs Into the Light Indonesia di: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.