TIMESINDONESIA, MALANG – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melalui UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati Malang, menyelenggarakan pelatihan tenaga kesehatan terpadu kesehatan jiwa, Minggu, (18/05/2025). 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga medis dalam penanganan dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Pelatihan dilaksanakan secara klasikal di tiga lokasi kampus UPT Murnajati, yaitu di Malang, Surabaya, dan Madiun. Peserta pelatihan terdiri dari dokter, perawat, psikolog klinis, dan bidan yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. 

Program ini diakui oleh Kementerian Kesehatan dan memberikan Satuan Kredit Profesi (SKP) kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan.

Dr. Rully Suwartiningsih, S.Ked., MM., Pelaksana Pengelola Program Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Malang, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam mengubah pola pikir tenaga kesehatan untuk lebih sadar dan responsif terhadap penanganan gangguan kesehatan jiwa di Jawa Timur.

"Hal ini sangat penting karena saat ini Jawa Timur merupakan kantong angka kasus kesehatan jiwa yang tinggi," ujar Dr. Rully.

Menurut Rully, Kota Malang sendiri telah menunjukkan komitmen tinggi dalam penanganan kasus kesehatan jiwa dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa. 

Atas upaya tersebut, Dinas Kesehatan Kota Malang menjadi satu-satunya dinas kesehatan di Indonesia yang menerima penghargaan teladan pertama dari Menteri Kesehatan. 

"Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan ilmu dan pengalaman dari Kota Malang dapat menjadi acuan bagi kabupaten dan kota lain di Jawa Timur," harapannya.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati, yang beralamat di Jl. Argotunggal No. 1 Ketindan, Lawang, Malang, merupakan institusi pelatihan terakreditasi A yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (*)