Lagi, Jet F-16 Ukraina Ukraina Jatuh Saat Lawan Serangan Rusia, Pilot Sempat Habisi 3 Target Udara
Hasiolan Eko P Gultom May 19, 2025 12:31 AM

Lagi, Jet F-16 Ukraina Ukraina Jatuh Saat Lawan Serangan Rusia, Pilot Hadapi Situasi Darurat di Target ke-4

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mengatakan bahwa salah satu jet tempur F-16 miliknya jatuh saat menangkis serangan udara Rusia, tetapi pilotnya selamat.

Dalam pengumuman pada Jumat (16/5/2025), angkatan udara (AU) Ukraina mengatakan kalau data awal menunjukkan pilot menghancurkan tiga target udara.

Saat hendak menyerang target yang keempat, masalah terjadi pada jet buatan AS tersebut.

"Situasi darurat terjadi di pesawat," katanya, menurut terjemahan oleh publikasi Ukraina Militarnyi.

AU Ukraina tidak menjelaskan lebih lanjut tentang situasi saat ini atau apakah target Rusia adalah pesawat tak berawak, rudal , atau pesawat terbang.

Namun disebutkan kalau pilot tersebut berhasil melontarkan diri dengan selamat setelah menjauh dari daerah berpenduduk, dan segera ditemukan dan dievakuasi oleh tim penyelamat.

AU Ukraina menggambarkan pilot tersebut aman dan stabil.

Angkatan udara Ukraina mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 3:30 pagi waktu setempat pada Jumat.

Pernyataan juga meyebut kalau komisi khusus sedang menyelidiki apa yang terjadi.

JET TEMPUR F-16 - Tangkapan layar YouTube WION diambil pada Senin (14/4/2025) menunjukkan Jet Tempur F-16 Ukraina dalam Pertempuran Udara. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah menembak jatuh jet tempur F-16 rancangan AS yang dioperasikan oleh Ukraina.
JET TEMPUR F-16 - Tangkapan layar YouTube WION diambil pada Senin (14/4/2025) menunjukkan Jet Tempur F-16 Ukraina dalam Pertempuran Udara. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah menembak jatuh jet tempur F-16 rancangan AS yang dioperasikan oleh Ukraina. (Tangkapan layar YouTube WION)

F-16 Ketiga yang Jatuh

Ukraina telah kehilangan sedikitnya dua F-16 sebelum insiden ini, termasuk satu yang jatuh tahun lalu saat memerangi rudal Rusia .

F-16 Ukraina, jet tempur yang awalnya diproduksi oleh General Dynamics dan sekarang diproduksi oleh Lockheed Martin, telah digunakan untuk mempertahankan kota dan menghentikan serangan Rusia.

Namun, meski peran tersebut penting, banyak pakar peperangan udara menggambarkannya sebagai peran yang terpaksa diambil Ukraina karena tidak memiliki cukup jet tempur untuk digunakan dalam peran lain.

Untuk diketahui, Ukraina mulai meminta F-16 segera setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022, tetapi jet yang pertama baru tiba pada musim panas 2024 .

Beberapa negara sekutu ingin mengirimkannya lebih awal, tetapi memerlukan izin untuk memasok jet buatan Amerika Serikat (AS) tersebut, yang awalnya enggan diberikan AS .

Pemerintahan Biden khawatir kedatangan jet-jet tempur itu akan memicu eskalasi Rusia dan akan memakan waktu lama untuk melatih pilot Ukraina agar dapat menggunakan jet-jet tempur itu dan mengintegrasikannya ke dalam militernya.

Namun, AS akhirnya mengizinkan negara-negara lain untuk mengirim jet-jet tempur itu.

Ukraina telah dijanjikan sekitar 85 F-16 dari Belanda, Belgia, Norwegia, dan Denmark, meskipun belum semuanya telah tiba.

Tak satu pun F-16 Ukraina berasal dari AS, meski negara itu mengirimkan suku cadangnya .

Para ahli peperangan udara mengatakan kalau jumlah F-16 yang diberikan kepada Ukraina tidak cukup untuk memungkinkan negara itu menggunakannya secara ofensif.

Pesawat Jet F-16 Angkatan Udara Ukraina di langit Ukraina pada Agustus 2024
Pesawat Jet F-16 Angkatan Udara Ukraina di langit Ukraina pada Agustus 2024 (Angkatan Udara Ukraina via Defence Express)

Pilot Andal Ukraina Buat Jet F-16

F-16 Ukraina adalah model lama yang sebelumnya digunakan oleh angkatan udara lain, dan kemampuannya lebih terbatas .

Meski begitu, pilot-pilot Ukraina terlihat memiliki kinerja yang baik dengan jet-jet tersebut.

Purn. Kolonel John Venable, seorang veteran Angkatan Udara AS selama 25 tahun dan mantan pilot F-16, mengatakan kalau angkatan udara Ukraina telah membuat kemajuan besar dan pilotnya telah menunjukkan keterampilan yang mengesankan.

Troels Lund Poulsen, menteri pertahanan Denmark, mengatakan kalau Ukraina telah menghilangkan keraguan bahwa mereka tidak dapat menangani jet tersebut.

"Pilot Ukraina dan angkatan bersenjata serta angkatan udara Ukraina juga telah menunjukkan bahwa mereka mampu menangani kapasitas baru ini," katanya.

Di antara prestasi lainnya, diklaim bahwa seorang pilot Ukraina berhasil menembak jatuh enam rudal jelajah dalam satu penerbangan, suatu prestasi yang belum pernah dicapai oleh pilot lain sebelumnya dengan jet tersebut.

Selamatnya pilot dari kecelakaan terbaru ini kemungkinan menjadi kabar baik bagi Ukraina.

Pilot sering dianggap sama pentingnya, jika tidak lebih penting, daripada jet itu sendiri, karena mereka membutuhkan waktu lama untuk dilatih dan sulit digantikan.

Banyak pakar peperangan udara mengatakan sejumlah kehilangan F-16 memang sudah bisa diduga, dan bahwa kehilangan sejumlah jet bukanlah pertanda buruk.

Michael Bohnert, seorang ahli peperangan udara di RAND Corporation, sebelumnya mengatakankalau Ukraina harus mampu mengambil risiko dengan jet-jet tempurnya , dan bahwa "jika salah satu F-16 berhasil mencapai akhir perang, mereka mungkin tidak digunakan dengan cukup keras."

Sisa F-16 yang dijanjikan oleh sekutu Ukraina masih akan tiba, dan Poulsen, menteri pertahanan Denmark, mengatakan kalau dia berharap lebih banyak negara akan berkomitmen untuk mengirim jet tambahan.

"Lebih banyak F-16 dibutuhkan di Ukraina," katanya.

 

 

(oln/bi/*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.