WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - SD Djama'atul Ichwan dan SD Al Azhar Syifa Budi mengunci gelar juara turnamen sepak bola putri di kelompok umur atau KU 12 serta 10 tahun yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah. Ini merupakan gelar perdana bagi kedua sekolah.
SD Djama'atul Ichwan mesti berjuang keras sebelum mengalahkan MIN Surakarta pada laga final turnamen bertajuk "MilkLife Soccer Challenge (MLSC)-Solo 2025" KU 12 tahun di Stadion Mini Surakarta, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (18/5/2025). Tim lawan bahkan unggul terlebih dulu lewat tendangan Avara Aulia Zahra, semenit selepas kick off.
SD Djama'atul Ichwan baru menyamakan skor di babak kedua melalui Maiza Alfareza Totalia. Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Laga ditentukan via adu penalti yang berujung kemenangan 4-3 buat SD Djama'atul Ichwan yang dilatih Anjas Andika Pratama.
"Senang banget rasanya bisa mengunci kemenangan karena ini pertama kalinya kami masuk ke final. Alhamdulillah bisa juara. Kami satu tim saling menyemangati selama pertandingan. Pelatih bilang main yang bagus dan cetak gol yang banyak," ucap pemain SD Djama'atul Ichwan, Kafiya Ratu Assidqi.
Dari final KU 10 tahun, SD Al Azhar Syifa Budi Surakarta meraih gelar juara usai mengalahkan MIN 9 Sragen dengan skor telak 6-2.
"Kami tidak menyangka akan menang karena lawan-lawannya cukup berat. Tapi kami semua berusaha yang terbaik dan akhirnya setelah seri 2 kemarin tidak naik podium, kami bisa juara. Saya bangga akhirnya bawa piala," kata Syarafana Maritza Anggara, pemain SD Al Azhar Syifa Budi yang juga merebut gelar pencetak gol terbanyk dengan 30 gol.
Sementara Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menilai antusiasme siswi Solo menggeluti sepak bola semakin tumbuh. Tolok ukurnya adalah jumlah peserta turnamen yang meningkat.
Tahun lalu, MLSC Solo Seri 1 diikuti 389 siswi. Jumlah ini meningkat dua kali lipat pada seri kedua yang digelar Oktober 2024. Pesertanya kala itu menjadi 830 peserta. Tahun ini, sebanyak 1.016 siswi dari 58 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) turut meramaikan turnamen sepak bola putri yang diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut.
Yoppy mengatakan peningkatan kuantitas peserta di Solo selaras dengan kualitas yang ditunjukkan para pesepak bola putri di lapangan hijau. Hal ini tak lepas dari iklim kompetitif yang tercipta dari kompetisi sepak bola putri yang berjenjang mulai dari KU 10 hingga KU 16.
Selain adanya kepastian wadah unjuk kemampuan tersebut, dua peserta jebolan MLSC asal Solo yang baru pulang usai berlaga di ajang JSSL Singapore 7's 2025 pada April lalu, turut menjadi inspirasi yang memantik minat putri-putri Solo menggeluti sepak bola.
Mereka adalah Ika Wonda dari SD Kristen Manahan Surakarta dan Adinda Resti Widayani asal SDN Tempel Surakarta. Keduanya berhasil menjadi runner up di ajang bergengsi tersebut saat memperkuat tim MilkLife Shakers (U-12).
"Peningkatan jumlah peserta dari seri ke seri ini membuktikan kemauan dan ketertarikan para putri menggeluti dunia sepak bola semakin bertambah besar. Kami berkomitmen untuk terus mendorong tumbuhnya ekosistem sepak bola putri dari level usia lebih dini dan mengikuti berbagai turnamen tingkat nasional maupun internasional. Dengan kompetisi dan karir berjenjang, kami berharap hal ini dapat memantik motivasi mereka untuk terus mengasah kemampuan," kata Yoppy.
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani mendukung gelaran sepak bola putri di wilayahnya. Ia berharap, turnamen yang menyasar pelajar usia dini ini dapat memacu semangat untuk semakin giat dan melahirkan prestasi di panggung olahraga, khususnya sepak bola.
"Ini merupakan kegiatan positif karena sepak bola merupakan sebuah permainan yang dapat menambah skill seperti teamwork, kemandirian, disiplin dan pembentukan karakter. Dengan adanya turnamen sepak bola putri ini saya kira bisa lebih menguatkan lagi bagaimana para putri bisa mengembangkan diri lewat kemampuan fisik. Ternyata banyak sekali talenta muda pesepak bola putri yang luar biasa dari Solo," ujar Astrid.
Sedangkan asisten pelatih MLSC Asep Sunarya menyebut talenta pesepak bola putri di Solo terus bertambah. Selama turnamen, Asep mengamati peta persaingan para peserta saat menunjukkan kemampuan mengolah si kulit bundar lebih ketat.
"Kemampuan secara individu maupun tim teramati sudah banyak yang berkembang. Hal ini juga menunjukkan para putri juga sudah banyak yang ikut latihan di sekolah sepak bola (SSB) sehingga turnamen kali ini sangat kompetitif. Kami sudah mendapatkan kurang lebih 60 nama yang akan dipanggil mengikuti extra training. Jumlah ini sangat menggembirakan karena pasti akan semakin kompetitif pada seri selanjutnya," ujar Asep.
Dapatkan informasi lain dari Wartakotalive.com lewat WhatsApp di sini