TNI AD Kerahkan Prajurit Bantu Cari 19 Korban Banjir Bandang di Pegunungan Arfak
Adi Suhendi May 19, 2025 09:36 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran TNI Angkatan Darat (AD) mengerahkan prajuritnya untuk membantu pencarian 19 korban banjir bandang di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat yang masih hilang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan prajurit yang dikerahkan berasal dari Kodim 182/Pegunungan Arfak Kodam XVIII Kasuari.

"Jajaran TNI AD  khususnya jajaran Kodim 182/Pegunungan Arfak Dam XVIII/Kasuari, mengerahkan personel untuk membantu pencarian korban dan membantu warga yang terdampak akibat Banjir di Kampung Jim, Distrik Catubouw," kata Wahyu saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (19/5/2025).

Ia menjelaskan para prajurit TNI tersebut tergabung ke dalam tim yang berasal dari Polri, Basarnas, dan BPBD.

Tim gabungan, kata dia, tiba di lokasi setelah menempuh perjalanan darat selama 7 jam dari Koramil 1812-01/Minyambouw pada Minggu (18/5/2025) malam.

"Karena kondisi Malam dan masih hujan, keesokan harinya yaitu hari ini, Senin, 19 Mei 2025 sebanyak kurang lebih 55 Orang Tim Gabungan tersebut  melaksanakan pencarian ke Lokasi Banjir yang berjarak sekitar 2 Km dari Kampung Jim, Distrik Catubouw," ungkapnya.

Di sana, tim menggunakan drone untuk membuat pemetaan dan melakukan penyisiran serta pencarian korban di lokasi.

Namun, lanjut dia, karena situasi di Lokasi tesebut tidak ada sinyal, Dandim 1812/Pegaf akan bersiaga di Komando Taktis Koramil terdekat yaitu Koramil 1812-01/Minyambouw dan di Kampung Jim.

Hal tersebut, kata dia, dilakukan untuk memudahkan komando dan pengendalian (Kodal) Dandim 1812/Pegaf bersama stakeholder lainnya.

"Mari kita doakan agar korban segera ditemukan dalam kondisi selamat dan semoga rekan-rekan Tim Gabungan diberikan kesehatan dan kekuatan agar berhasil menyelamatkan para korban," pungkas Wahyu.

19 Orang Hilang dan 1 Tewas

Sebelumnya, Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) melaporkan banjir bandang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat setelah hujan deras yang mengguyur sejak pukul 13.00 hingga 20.00 WIT pada Jumat (16/5/2025) lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan luapan air dari daerah hulu menghantam kawasan tempat tinggal sementara para pencari emas tradisional sekitar pukul 21.00 WIT.

Luapan air tersebut, kata Abdul Muhari, menghanyutkan tenda dan perlengkapan mereka.

"Akibatnya, satu orang warga atas nama Harun Meidodga (Laki-laki, 22 tahun) ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, terdapat 19 orang lainnya yang hingga kini masih dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian intensif oleh tim gabungan," jelas Abdul Muhari dalam Siaran Pers BNPB pada Senin (19/5/2025).

Sebanyak 19 orang yang dinyatakan hilang adalah:

1.    Pit Takaliumang (L/19 tahun)

2.    George Takaliumang (L/55 tahun)

3.    Yoce Takaliumang (L/40 tahun)

4.    Billi Takaliumang (L/50 tahun)

5.    Andre Mandage (L/20 tahun)

6.    Fence Mandage (L/41 tahun)

7.    Jhon (L/sekitar 40 tahun)

8.    Jun (L/sekitar 25 tahun)

9.    Olden Mote (L/sekitar 25 tahun)

10.    Reki Mote (L/sekitar 35 tahun)

11.    Jufri Sarenosa (L/sekitar 35 tahun)

12.    Melkianus Mandacan (L/30 tahun)

13.    Robertus Edison Nurak (L/sekitar 30 tahun)

14.    Oktovianus Petrus Alwandi (L/23 tahun)

15.    Laurensius Danilson (L/23 tahun)

16.    Yan Leo (L/26 tahun)

17.    Eleven Primus Elianus (L/29 tahun)

18.    Epen (L/sekitar 20 tahun)

19.    Erik (L/sekitar 25 tahun).

Selain itu, kata dia, terdapat pula empat orang yang mengalami luka-luka. Mereka adalah:

1.    Fretswan Unas (L/33 tahun)

2.    Juandi Takaliumang (L/22 tahun)

3.    Yeskiel Takaliumang (L/34 tahun)

4.    Karunyak Takaliumang (L/44 tahun). 

"Korban luka-luka mendapatkan penanganan awal oleh masyarakat setempat sembari menunggu bantuan lebih lanjut dari tim kesehatan di lapangan. Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ditemukan adanya kerusakan fisik maupun kerugian materil yang signifikan. Selain itu, tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa ini," pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.