Menjelang turnamen Piala Dunia Antarklub yang akan digelar di Amerika Serikat, gelandang Real Madrid Jude Bellingham menyampaikan pesan yang cukup keras untuk rekan-rekannya.
Pemain internasional Inggris tersebut menilai bahwa musim ini tidak berjalan sesuai harapan, dan dia menyebut bahwa Real Madrid sempat tampil lemah di momen-momen penting.
Dalam pernyataan yandg dikutip dari Mundo Deportivo, Bellingham menekankan bahwa Piala Dunia Antarklub adalah trofi yang penting bagi tim. Dia menganggap gelar itu sebagai mimpi klub dan para pemain, terlebih setelah menjalani musim yang menurutnya tidak memuaskan.
Dengan catatan bahwa dia tetap mencetak 14 gol di musim ini, meskipun tidak setajam musim sebelumnya yang luar biasa dengan 23 gol, Bellingham tetap merasa bahwa ada standar yang menurun di saat-saat genting.
Musim ini, Real Madrid mengalami sejumlah kekalahan menyakitkan dari Barcelona yang kini dilatih Hansi Flick. Bellingham dan timnya tidak hanya kalah dua kali di La Liga, tapi juga harus menerima hasil pahit di dua final, yaitu di Piala Super Spanyol dan Copa del Rey.
Posisi akhir mereka di klasemen akhir La Liga pun hanya di peringkat kedua, membuat ambisi untuk mempertahankan gelar dan mendominasi liga domestik kembali harus ditunda.
Bellingham juga dipastikan absen di laga terakhir musim ini melawan Real Sociedad akibat hukuman akumulasi kartu. Namun, dia masih menunda keputusan untuk menjalani operasi bahu yang sempat dibahas sebelumnya. Menurut kabar yang beredar, tindakan medis tersebut baru akan dilakukan setelah turnamen Piala Dunia Antarklub selesai pada bulan Juli.
Persiapan Real Madrid untuk tampil di turnamen global ini sudah mulai digodok. Klub dikabarkan sedang bekerja keras untuk memastikan bahwa Xabi Alonso akan menjadi pelatih baru mereka sebelum tim terbang ke Amerika Serikat.
Kompetisi ini sendiri dijadwalkan dimulai pada 14 Juni, dengan laga pertama Real Madrid akan berlangsung empat hari setelahnya, menghadapi klub Arab Saudi, Al Hilal.
Madrid tergabung dalam Grup H bersama Al Hilal, RB Salzburg, dan Pachuca dari Meksiko. Grup ini menjadi panggung awal bagi mereka untuk membuktikan bahwa mereka masih punya taji di pentas dunia.
Selain ambisi untuk menambah koleksi trofi, turnamen ini juga menawarkan insentif finansial yang tidak kecil, membuat Real Madrid diyakini akan tampil dengan kekuatan terbaiknya.
Jika berhasil menjadi juara grup, mereka akan memasuki fase gugur dengan potensi berjumpa lawan berat seperti Manchester City atau Juventus di babak 16 besar.
Dengan jalur pertandingan yang sarat gengsi dan uang hadiah besar di setiap tahap, Real Madrid tidak ingin memandang remeh kompetisi ini. Meskipun musim ini dipenuhi kekecewaan di ranah domestik, turnamen di benua Amerika itu bisa jadi ajang pembuktian bahwa Real Madrid belum habis.
