TIMESINDONESIA, MALANG – Kegiatan pembelajaran di Cyber Defense Academy kini telah berlangsung selama kurang lebih 3 minggu sejak peresmiannya pada Senin, 28 April 2025 lalu. Cyber Defense Academy diikuti sebanyak 31 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang seperti tenaga ahli profesional, mahasiswa, dan pelajar. Sedangkan, terdapat 6 mentor profesional yang mendampingi peserta secara on site maupun online.
Cyber Defense Academy mencakup 4 modul besar yakni Cyber Security Overview, Technology Baseline, Identity Access Management, serta Professional skills yang akan diulas selama kurang lebih 6 minggu. Dengan metode yang menggabungkan pemaparan teori serta praktik, peserta ditantang untuk tidak hanya memahami fundamental dari keamanan siber namun juga merasakan situasi kerja yang sesungguhnya. Tidak hanya itu, peserta juga didorong untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik sebagai penunjang kemampuan teknis mereka.
“Cyber Defense Academy memiliki visi untuk meningkatkan kualitas keamanan siber dan penguatan ekosistem talenta Indonesia, sehingga penting untuk menjalin kolaborasi multi-stakeholder baik secara nasional maupun Internasional,” tutur Amar Alpabet, Program Director Cyber Defense Academy. Sebagai sebuah inisiatif kolaborasi strategis di bidang teknologi antara Indonesia dan India, berlangsungnya Cyber Defense Academy di KEK Singhasari diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia khususnya di bidang teknologi. (*)