Duit Industri Game RI Rp 30 Triliun Tapi 97,5% Lari ke Luar Negeri
GH News May 20, 2025 09:04 PM

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) membidik industri game nasional sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi nasional 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dalam pertemuan dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) di kantor Kemkomdigi, Jakarta, beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, mengatakan industri game berpotensi terus meningkat di masa mendatang.

"Ini tentu kita harapkan juga dalam gerakan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional ke 8%. Tentu kita harus lihat juga kontribusi dari industri game ini yang, menurut kami, dan kemarin kami sudah bicara juga dengan Ekraf. Ini salah satu industri yang bisa kita dorong untuk membantu negara mencapai ekonomi menuju pertumbuhan ke 8%," ujar Meutya dikutip dari siaran persnya.

Meutya menekankan perlunya pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelaku industri. Pemerintah menurutnya tidak hanya melihat potensi industri game dari sisi ekonomi, tetapi juga berusaha merancang kebijakan yang tepat sasaran melalui dialog langsung dengan pelaku industri.

"Kami percaya perlu memahami kebutuhan dan aspirasi dari para pelaku industri, tidak hanya gim lokal. Kita menerima banyak sekali industri di sini, tetapi juga terkhusus hari ini dari gim lokal sebagai kunci untuk sinergi mewujudkan cita-cita pertumbuhan ekonomi nasional tersebut," ucap Meutya.

Sebagai langkah konkret, Dirjen Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah menyatakan akan meluncurkan program Innovation Hub di tiga kota besar, yakni di Jakarta, Medan, dan Surabaya, untuk mendukung pendirian studio baru dan pelatihan talenta. Selain itu, Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang akan digelar pada 9-11 Oktober di Bali disiapkan sebagai puncak konsolidasi industri gim nasional.

Ketua Umum AGI, Shafiq Husein mengungkapkan bahwa valuasi pasar game global saat ini telah mencapai USD 187 miliar, itu setara dengan dua kali lipat dari gabungan industri film dan musik. Sedangkan, di Indonesia sendiri mencatatkan nilai pasar sebesar Rp 30 triliun, tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-15 dunia. Namun persoalannya hanya 2,5% dari kue pasar game di Indonesia dinikmati oleh pengembang lokal.

"Saat ini, pemasukan pengembangan game lokal hanya sebesar Rp 750 miliar per tahun atau setara hanya 2,5% dari pasar Indonesia sendiri. Berarti 97,5% memang larinya ke game luar. Kemudian, industri lokal juga terhambat untuk akses pendanaan awal agar dapat bersaing dengan produk asing di pasar sendiri," ungkap Shafiq.

Salah satu momen penting yang dinantikan oleh para pelaku industri adalah IGDX yang akan diselenggarakan pada Oktober di Bali. Ajang ini menjadi sorotan internasional karena akan dihadiri pemain besar dunia.

"IGDX ini sudah masuk ke peta jalan global, Bu. Bahkan Sony PlayStation untuk pertama kalinya akan hadir tahun ini di IGDX Bali. Steam juga hadir pertama kali datang ke Indonesia itu di acara IGDX juga. Tahun ini, temanya PlayStation," kata Shafiq.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.