Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso, mengusulkan agar seluruh aparatur negara, mulai dari TNI, Polri, hingga Kejaksaan, menjalani tes narkoba dan tes psikologi secara menyeluruh.
Hal ini disampaikan Sugiat dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sugiat meminta hal tersebut buntut kasus pelecehan seksual yang dilakukan mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman, terhadap tiga anak di bawah umur.
Belakangan diketahui AKBP Fajar ternyata pengguna narkoba setelah dilakukan tes urine menunjukkan positif.
"Jadi kita berharap dalam rekomendasi ini, kita berharap seluruh aparatus negara di Republik ini TNI, Polri, Kejaksaan yang seharusnya bertanggung jawab memastikan hukum tegak di Republik ini, yang pertama seluruhnya adalah dilakukan tes narkoba. Dilakukan tes narkoba dan tes psikologi," kata Sugiat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Politikus Partai Gerindra ini meminta jika dari hasil tes tersebut ditemukan aparat pengguna narkoba, maka perlu segera dilakukan pemecatan secara tidak hormat.
"Dan jika ada dalam proses tes itu aparatus negara terbukti sah pengguna narkoba, kita harap di rekomendasi di komisi XIII ini dipecat secara tidak hormat secepatcepatnya," ujarnya.
Menurut Sugiat, aparatur penegak hukum harus bersih dari narkoba dan berbagai bentuk penyimpangan lainnya.
"Tidak boleh ada aparatur negara yang itu punya peluang untuk melakukan kejahatan, itu bubar Republik ini. Kalau polisi, TNI, Kejaksaan, itu sudah narkoba, itu sudah pedofilia, itu sudah LGBT, bubar Republik ini. Enggak akan tegak hukum dengan aparatus negara seperti itu," tegasnya.
Oleh karena itu, dia berharap Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung menjalankan rekomendasi yang ia usulkan.
"Kita minta pimpinan aparatur negara, Pak Kapolri, Pak Jaksa Agung, Pak Panglima TNI, lakukan tes narkoba ke seluruh jajaran Anda untuk memastikan bahwa kekuatan aparatur negara yang Anda berikan itu tidak digunakan mendzalimi rakyat sendiri," ucap Sugiat.