Demo Ojol Jadi Lahan Rezeki Bagi Pedagang Asongan, Untung Berlipat Ganda!
Ulfa Lutfia Hidayati May 21, 2025 09:34 AM

Grid.ID - Aksi demonstrasi pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat membawa berkah bagi pedagang asongan. Salah satunya Ratmi, penjual minuman kemasan yang berkeliling menjajakan dagangannya saat demo.

Terbukti, minuman air mineral dan teh dalam botol dingin yang ia jajakan laris manis diburu pembeli. Cuaca terik membuat pelanggan silih berganti membeli minuman dingin yang dijual menggunakan gerobak itu.

Ratmi menjual sebotol minuman seharga Rp5000 rupiah. Sekali jualan ia bisa membawa hingga 100 botol.

Ia mengaku sudah datang ke lokasi demo sejak pukul 10.00 WIB. Namun ia baru mulai berjualan sekitar pukul 14.00 WIB.

Biasanya Ratmi menjadi pedagang minuman dinkawasan Tanah Abang. Namun ia mengaku ia cukup sering berjualan saat ada aksi demo.

"Ya sengaja jualan aaat demo. Kadang dilihat di mana demonya, ada yang jualan apa enggak. Ya kalau boleh dagang di sini kan lumayan daripada kerja dagang di Tanah Abang," ucap Ratmi saat ditemui di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

Soalnya momen ini menjadi kesempatan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar. Ia mengaku pendapatannya bisa naik hingga 2-3 kali lipat.

Menurut Ratmi, pendapatannya berjualan minuman di Pasar Tanah Abang hanya sekitar Rp35 ribu - Rp40 ribu per hari.

"Ini kadang-kadang kita bawa seratus masih ada sisanya. Kalau habis semua ya dapet Rp100 ribu. Kalau gak habis semua ya Rp50 ribu. Kita syukuri," ungkapnya.

Meski menguntungkan, berjualan di lokasi demo juga lunya risiko. Ratmi mengaku takut apabila demo berjalan anarkis. Namun demi menghidupi keluarga, Ratmi tidak pernah kapok berjualan.

"Ya kadang-kadang kita suka takut. Kalau ada bakar-bakaran kita suka minggir. Namanya jualan takutnya ribut. Kalau damai alhamdulillah kita maju ke depan kalau gak ada yang melarang," pungkasnya.

Aksi demo ojol besar-besaran yang digelar 20 Meri 2025 ini bertujuan untuk memprotes potongan aplikasi yang dinilai mencekik para driver.

Selain permasalahan tarif, tidak adanya regulasi yang melindungi nasib pengemudi juga menjadi faktor lain munculnya aksi ini.

Aksi demonstrasi di Patung Kuda dimulai sekitar pukul 12.30 WIB dan berakhir pada pukul 17.45 WIB. Massa menuntut kehadiran Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

Namun hingga sore Menteri Rudy tidak terlihat datang ke lokasi. Meski begitu, suara para pengemudi ojek online mendapat perhatian dari Kemen Polhukam.

Perwakilan dari driver ojol akhirnya melakukan audiensi. Hasilnya pihak Kemen Polhukam telah mencatat aspirasi tersebut dan berkomitmen untuk menyelesaikan tuntutan pengemudi ojol berkoordinasi dengan Kemenhub.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.