Tekan Emisi Karbon, Industri di Karawang Pasang PLTS Atap Kapasitas 730 KWP
Muhammad Zulfikar May 21, 2025 08:06 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya sektor industri dalam menekan emisi karbon dan mendorong penggunaan energi terbarukan terus mengalami perkembangan.

Salah satu pabrik di Karawang, Jawa Barat, yang bergerak di bidang manufaktur kemasan plastik, baru-baru ini mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas 730 kilowatt peak (kWp).

Energi yang dihasilkan dari instalasi ini diperkirakan mencapai hampir 1 juta kWh per tahun, dengan potensi pengurangan emisi karbon lebih dari 770 ton CO₂.

"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan green production factory, kami ingin berperan aktif dalam meminimalisir dampak lingkungan dan memperkuat kontribusi positif bagi masyarakat," kata Direktur PT Blasfolie Internasional Indonesia Kennie Angesty dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Langkah pemasangan PLTS Atap tersebut disebut sebagai bagian dari penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) berkelanjutan yang mulai banyak diadopsi banyak industri sebagai respons dari target Net Zero Emission yang dicanangkan pemerintah.

Peresmian sistem energi surya ini dihadiri oleh jajaran direksi dari kedua perusahaan yang terlibat. Dalam keterangannya, pihak manajemen pabrik menyampaikan bahwa pemanfaatan energi terbarukan menjadi langkah strategis untuk meminimalisir dampak lingkungan sekaligus mengoptimalkan efisiensi operasional.

Di sisi lain, CEO Suryanesia, Rheza Adhihusada menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya memperluas pemanfaatan energi bersih di sektor industri. Mereka menekankan pentingnya dukungan dari pelaku usaha dalam mempercepat adopsi energi terbarukan secara nasional.

Langkah ini menambah daftar inisiatif serupa di kawasan industri yang mulai beralih ke sumber energi rendah emisi sebagai bagian dari transformasi menuju produksi yang lebih hijau dan efisien.

Kolaborasi ini menjadi bagian dalam menawarkan solusi penghematan biaya dan go green bagi industri, agar pelanggan dapat menghemat biaya listrik dengan mudah, lugas dan tanpa investasi.

Pemerintah Dorong PLTS Atap Lewat Permen ESDM

Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap.

Ada beberapa poin penting dari peraturan ini meliputi penghapusan batasan kapasitas, penghapusan mekanisme ekspor-impor energi, peniadaan biaya kapasitas, dan penetapan kuota pengembangan.

PLTS menjadi salah satu komitmen Indonesia untuk mewujudkan energi terbarukan.

Pemerintah Indonesia sendiri pada akhir April 2025 baru melakukan kesepakatan pendanaan sebesar 60 juta dollar AS (sekitar Rp 994,68 miliar) dari tiga mitra internasional untuk membangun PLTS Terapung Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Proyek ini merupakan bagian dari kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP), yang diluncurkan pada 2022 sebagai kolaborasi antara Indonesia dan mitra global, termasuk GFANZ, untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan terjangkau demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.